Paul Atreides Sang Messiah yang Akan Memusnahkan Umat Manusia

Mikhael Kevin
|
detikPop
Cuplikan adegan Dune: Part Two.
Dune: Part Two. Dok. Warner Bros
Jakarta - Dune: Part Two dinilai sukses atas adaptasi novel yang dinilai sangat sulit dilakukan. Pasalnya, novel scifi ini dinilai mustahil untuk dialih wahanakan ke film, tapi Denis Villeneuve menepis itu semua.

Seperti layaknya adaptasi novel, tak semua aspek dalam novel bisa dimasukan secara langsung ke dalam film. Ada berbagai aspek yang berbeda di film yang harus adanya improvisasi dari novelnya. Untuk itulah Dune dianggap berhasil menciptakan yang baru, walau beberapa hal diubah tak membuat semangat novel dari Dune hilang di filmnya.

Satu hal yang sangat kontras ada di ending filmnya, disaat seluruh orang bersujud kepada Paul (Timothee Chalamet), Channi (Zendaya) keluar menolak menyembah Paul. Pasalnya di novelnya, penampilan Channi tidak sebesar di filmnya. Channi mendukung terus segala yang dilakukan oleh Paul, tak seperti di filmnya sering berkontras dengan Paul.

Melihat di filmnya akankah ada perubahan masif dari naskah film Dune selanjutnya berbanding dengan novel aslinya? Atau hal ini malah menjadi sebagai cara untuk menyatukan aspek di dalam novel dengan membuat karakter yang berbeda kepada Channi.

Mengikut dari novelnya, setelah bagian keduanya selesai, Dune melanjutkan ceritanya ke novel yang berjudul Dune Messiah. Novel ini menceritakan tentang Paul yang berusaha mengikuti vision masa depannya (Golden Path.)

Golden Path ini adalah suatu realita di masa depan yang dianggap paling sempurna untuk Paul, dimana ia berhasil membawa kebebasan kepada bangsa Fremen.

Hal ini lah yang mungkin menjadi plot utama di seri ketiga Dune nantinya. Seperti di novelnya, Paul memulai perang bersama Fremen untuk memberontak kekaisaran. Holy War adalah nama perang itu di dalam novel, perang ini memulai perjalanannya dari Fremen yang mulai menyebar ke seluruh semesta untuk menggulingkan kerajaan.

Paul berhasil menguasai alam semesta bersama Fremen, Paul dibutakan oleh kekuasaan. Niat awalnya menyelamatkan nyawa bangsa Fremen pada akhirnya mengorbankan lebih banyak nyawa manusia diseluruh alam semesta.

Saat itulah berbagai orang mulai mengecam perbuatan Paul tak berbeda dengan penjajahan yang dilakukan oleh kekaisaran sebelumnya. Akan ada orang yang membelot di novelnya untuk mengecam dan menggulingkan pemerintahan di Paul.

Plot ini lah yang kemungkinan mengharuskan Channi untuk membelot di filmnya, agar fraksi yang berkontra dengan Paul memiliki alasan dan keberanian yang logis karena telah di set up sebelumnya.

Adanya Channi membantu perspektif anti hero yang terkesan lebih bermakna karena karakternya yang solid. Jika seri ketiganya akan mengikuti seri ketiga novelnya, makan hal-hal ini masuk akal bila dipikirkan ke depannya.

Konsep ini juga cocok dan bagus apabila Dune tidak ingin dilanjutkan sampai mengadaptasi semua novelnya. Seperti film-film franchise lainnya, biasanya film yang memiliki universe sendiri berakhir dengan triloginya.

Jika seperti di Dune: Messiah, film ini akan menjadi penutup yang sangat apik untuk perjalanan Paul. Pada akhirnya Paul akan dibunuh dan mati, Golden Path yang ia jalani nyatanya tak sesempurna tentang apa yang ia lihat tentang masa depan.

Tak seperti film-film scifi pada umumnya, film ini bisa diakhiri Paul yang ternyata seorang messiah palsu, messiah yang menimbulkan lebih banyak kerusakan dibanding keselamatan.

Akhirnya Paul yang sudah di bangun menjadi messiah akan menjadi nabi palsu yang bukan menyelamatkan semesta tapi hanya mementingkan diri sendiri. Alih-alih mau membebaskan Fremen, Paul hanya berambisi untuk membalas kekejaman yang dilakukan kekaisaran kepada keluarga Atreides.


(ass/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO