Argylle: Spionase yang Ramai Tapi Kosong

Sinopsis Argylle:

Elly Conway, seorang penulis introvert yang menulis novel spionase tentang agen rahasia dan sindikat mata-mata global. Ia tertarik ke dunia nyata spionase ketika merasa plot bukunya mirip banget sama aktivitas sindikat bawah tanah yang jahat.

Ketika Aiden, seorang mata-mata, muncul untuk menyelamatkannya dari penculikan atau pembunuhan, Elly dan kucing kesayangannya Alfie terjun ke dunia rahasia, di mana nggak ada apa pun, dan nggak ada seorang pun, seperti yang terlihat.

Henry Cavill, Dua Lipa, dan John Cena di film Argylle Foto: dok Universal Pictures

Review Argylle:

Elly Conway (Bryce Dallas Howard) adalah penulis novel spionase yang lumayan terkenal. Karakter utama novel-novelnya yang bernama Argylle (Henry Cavill) digambarkan sebagai mata-mata yang canggih dan mematikan.

Dalam acara perilisan bukunya, bukan hanya satu orang yang menantikan kisah Argylle berikutnya. Bukan hanya satu orang pula yang mencurigai Conway sebagai mata-mata beneran. Kenyataannya, hidup Conway jauh dari glamour atau berbahaya.

Malam-malamnya diisi dengan segelas minuman, keyboard di hadapannya dan kucing di pangkuannya. Alfie, kucing Conway, adalah satu-satunya makhluk hidup yang ia pedulikan. Tapi semuanya segera berubah ketika Conway tiba-tiba bertemu dengan Aidan (Sam Rockwell), seorang cowok misterius yang duduk di depannya di kereta dalam sebuah perjalanan.

Aidan dengan bentukan yang sama sekali tidak menarik, tidak membuat Conway curiga. Sampai akhirnya tiba-tiba ada orang yang mau membunuh mereka dan Aidan menyelamatkannya. Conway yang kebingungan hanya bisa melongo ketika ia terseret dalam sebuah konspirasi dan intrik dunia agensi.

Alfie, kucing kesayangan Conway di film Argylle Foto: dok Universal Pictures

Yang tidak ia ketahui, semua cerita yang ia tuliskan dalam novel-novel Argylle ternyata benar adanya. Menonton Argylle adalah menyaksikan bagaimana kemampuan bercerita Matthew Vaughn yang selama ini saya anggap baik seperti menguap di udara. Sutradara yang bertanggung jawab atas film-film asyik seperti Layer Cake, Stardust, Kick-Ass, X-Men First Class dan serial Kingsman ternyata bisa juga membuat film yang begitu meriah tapi isinya kosong.

Argylle rasanya seperti majalah fashion yang dihuni oleh orang-orang rupawan dengan visual yang melenakan. Film ini nggak hanya tidak koheren tapi juga benar-benar membosankan. Ditulis oleh Jason Fuchs, Argylle sebenarnya memiliki potensi menjadi film yang baik. Saya paham sekali bahwa film ini mencoba untuk mempermainkan konvensi film-film spionase. Tapi hasil akhirnya film ini seperti keasyikan sendiri dan akhirnya menjadi tontonan yang membosankan.

Fuchs mengisi Argylle dengan begitu banyak informasi, eksposisi dan kejutan yang bertubi-tubi. Tidak ada masalah dengan twist yang terus menerus hadir. Tapi dalam kasus Argylle, believablity-nya hampir bisa dibilang nol sehingga saya sebagai penonton tidak bisa hadir secara emosional sepanjang film berlangsung. Yang mengagetkan dari semua ini adalah Vaughn yang biasanya mahir dalam menata tone seperti gagap dalam mengerjakan film ini.

Kick-Ass berhasil menjadi sebuah satir superhero yang asyik. Begitu juga dengan Kingsman (setidaknya film pertama) yang kembali menunjukkan bahwa menjadi keren dan stylish dalam bekerja itu krusial. Argylle, dengan berbagai bintang yang hadir di dalamnya, gagal untuk menunjukkan itu. Adegan-adegan laganya tidak spesial dan cenderung menggelikan. Klimaksnya menggelikan dan yang paling fatal, villain-nya terlihat bodoh.

Aneh sekali menyaksikan film yang dimainkan oleh Bryan Cranston, Catherine O'Hara, Samuel L. Jackson, John Cena, Henry Cavill bahkan sampai Dua Lipa terasa anyep seperti ini. Sam Rockwell memang masih berusaha untuk terlihat seru tapi Bryce Dallas Howard kelihatan sekali seperti berada di film yang salah. Dari awal film sampai ending, ia kelihatan seperti orang kebingungan.

Dua orang ini juga kurang memiliki chemistry yang asyik sehingga apapun yang terjadi mengenai hubungan mereka tidak terasa sama sekali. Dengan durasi yang lumayan berat (139 menit), Argylle masih bisa dinikmati kalau kamu menonton film ini tanpa ekspektasi apa-apa. Dan melihat logo Apple Original Films di awal film, mungkin memang sebaiknya film ini ditonton di rumah saja sambil rebahan di atas kasur.

Argylle dapat disaksikan di jaringan XXI, CGV, Cinepolis dan jaringan bioskop lainnya.

Candra Aditya adalah seorang penulis dan pengamat film lulusan Binus International.