Wicked (IMAX): Kisah Rahasia Tentang Si Penyihir Jahat
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Wicked dibuka dengan sebuah perayaan yang maha dahsyat. Semua warga Oz merayakan matinya si Wicked Witch of the West alias Penyihir Jahat Dari Barat. Semua orang menyanyi, menari dan berpesta pora.
Di tengah keramaian yang penuh warna itu muncullah Glinda, Si Penyihir Baik dari Utara (Ariana Grande) yang menyumbang suaranya untuk merayakan kemenangan ini. Glinda mau pergi ketika salah seorang warga bertanya yang membuat semua orang kaget. Apakah benar dulu Glinda bersahabat dengan si Penyihir Jahat tersebut?
Kembalilah kita ke masa lalu. Ketika Glinda masih menggunakan nama Galinda dan ia masih seorang murid di Shiz University. Glinda dengan rambut pirangnya dan outfit yang serba pink, tersenyum senang menatap semua binaran cahaya yang akan menjadi masa depannya. Ia tahu ia akan menjadi sesuatu.
Sampai seseorang berkulit hijau menginjakkan kakinya dan mengejutkan semua orang. Ia adalah Elphaba Thropp (Cynthia Erivo), seorang gadis yang tidak beruntung. Kulit hijaunya membuat hubungannya dengan ayahnya, Frexspar (Andy Nyman) si gubernur Munchkinland, renggang.
Ia ada di Shiz karena ia harus "menjaga" adiknya, Nessarose (Marissa Bode). Elphaba tahu bahwa ia terlalu mencuri perhatian. Dari kecil, ia sudah tahu bahwa keberadaannya selalu menjadi celaan orang. Tapi ia tidak peduli. Ia kesal ketika ada yang mengganggu Nessarose.
![]() |
Saat itulah kekuatannya yang dahsyat terlihat dan mencuri perhatian Madame Morrible (Michelle Yeoh). Dalam sekejap hidup Elphaba berubah. Ia "dipaksa" untuk belajar sihir disana. Ia juga "dipaksa" untuk tinggal sekamar dengan Galinda yang kelihatan sekali tidak mau menghabiskan waktunya yang berharga untuk orang aneh seperti Elphaba.
Bisakah dua orang ini akur? Apa yang membuat seorang gadis baik-baik berubah menjadi Penyihir Jahat seperti yang diserukan orang-orang.
Review:
Wicked adalah sebuah properti yang menggiurkan dan berbahaya dengan alasan yang sama. Film ini adalah adaptasi salah satu drama musikal paling terkenal sejagad raya. Musikalnya sendiri merupakan adaptasi dari novel karya Gregory Maguire yang mengeksplorasi kisah novel original karya L. Frank Baum yang diadaptasi menjadi salah satu film paling terkenal sepanjang masa, The Wizard of Oz.
Dibutuhkan kemampuan kreatif yang gila-gilaan untuk bisa menjadikan film adaptasi ini menjadi baik. Beruntung Universal memilih Jon M. Chu sebagai sutradaranya karena Wicked ternyata berhasil tampil menjadi salah satu blockbuster penutup tahun yang memuaskan.
![]() |
Jon M. Chu memiliki mata yang baik dalam merekam gambar. Bukan rahasia kalau ia memiliki kemampuan yang luar biasa dalam merekam gerak manusia. Hal ini ia buktikan dalam Step Up 2. Energi yang tumpah sampai ke luar layar itu kemudian ia tunjukkan lagi dalam musikal pertama yang ia buat, In The Heights.
Kalau film tersebut hanya pemanasan, Wicked adalah menu utamanya. Dengan bujet yang proper dan materi yang legendaris, Jon M. Chu akhirnya membuktikan bahwa ia adalah pencerita yang luar biasa baik.
Dengan durasi yang panjang (160 menit), Wicked tidak pernah berhenti bergerak. Tempo film berjalan dengan lincah. Tidak ada satu pun adegan yang membosankan. Jon M. Chu tidak hanya kompeten dalam meramu adegan dramatis (semua adegan yang melibatkan masa lalu Elphaba), menggemaskan (semua kelakuan Galinda sepanjang film) sampai mengharukan (bagaimana Galinda dan Elphaba akhirnya menjadi sahabat).
Semuanya ini dibungkus dalam rangkaian musikal yang megah dan spektakuler. Tidak hanya semua aktor-aktornya mumpuni untuk menampilkan adegan-adegan musikal, desain produksinya sangat mendukung untuk membuat saya terkesan. Bujet 150 juta dollar yang dihabiskan untuk film ini terlihat jelas di layar.
Tapi dari semua kemampuan teknis Jon M. Chu yang mengesankan, satu yang paling standout mungkin adalah bagaimana matanya jeli memilih siapa yang akan memerankan dua tokoh ikonik dalam film ini. Cynthia Erivo dan Ariana Grande adalah pilihan yang sangat tepat karena setelah menonton film ini, kamu mungkin tidak akan bisa membayangkan aktor lain untuk memerankan karakter ini dalam versi film.
Erivo bisa menunjukkan kerapuhannya hanya dalam diam. Ia sanggup menerjemahkan semua emosinya baik dalam dialog atau nyanyian. Grande sementara itu, mencuri perhatian dengan comedic timing-nya yang sangat sempurna. Kamu tidak akan pernah melihat Ariana Grande selucu ini.
![]() |
Ia mengikis layar dengan gerak-geriknya yang membuat banyak orang tertawa. Satu-satunya hal yang membuat film ini kurang sempurna adalah kenyataan bahwa Wicked belum selesai. Seperti halnya Dune bagian pertama, film ini hanyalah awal dari kisah yang nanti baru akan selesai November tahun depan.
Meskipun Wicked tidak menyembunyikan rahasia ini, tapi tetap saja ada rasa kecewa ketika teringat bahwa film ini dibuka dengan kalimat, "Aku akan mencerita semua kisahnya."
Tapi meskipun begitu, Wicked harus dirayakan bersama. Kalau kamu penggemar Wizard of Oz dan musikalnya, sudah jelas film ini tidak bisa dilewatkan. Kalau kamu bukan penggemar film musikal sekali pun, film ini tetap harus kamu jajal.
Ini adalah contoh bagaimana cara mengadaptasi properti klasik yang dicintai semua orang dengan benar. Begitu tulisan "to be continued" muncul di layar, saya hanya bisa tersenyum dan tidak sabar untuk melihat kelanjutannya tahun depan.
Genre | Drama, Musical, Fantasy |
Runtime | 160 minute |
Release Date | 22 November |
Production Co. | Universal Pictures Marc Platt Productions |
Director | Jon M Chu |
Writer | Winnie Holzman Dana Fox |
Cast | Cynthia Erivo as Elphaba Thropp Ariana Grande-Butera as Glinda Upland Jeff Goldblum as The Wonderful Wizard of Oz Michelle Yeoh as Madame Morrible Jonathan Bailey as Fiyero Tigelaar |