Amazon Bullseye: Kelucuan Kisah Orang Pedalaman Jadi Atlet Panahan

Sinopsis:

Karir Cho Jin-bong (Ryu Seung-ryong, aktor komedi andalan Korea) berada di ujung tanduk. Kinerjanya tidak maksimal dan sebagai hukuman, ia harus pergi ke sebuah negara bernama Boledor di daerah Amerika Selatan untuk mendapatkan izin penambangan emas.

Bagaimana caranya? Jin-bong harus menggunakan kemampuannya sebagai mantan atlit panahan handal untuk membawakan medali emas bagi negara tersebut. Jika medali emas didapat, perusahaan Jin-bong akan mendapatkan izin tambang dan Jin-bong akan naik jabatan.

Bahkan dari sini saja terdengar mustahil. Tapi kemustahilan itu hanyalah awal dari bencana yang menimpa Jin-bong. Helikopter. Yang ditumpanginya tersambar petir dan ia pun tersesat di pedalaman hutan Amazon.

Ia akhirnya bertemu dengan tiga pria dari suku pedalaman; Sika (Igor Pedroso), Iva (Luan Brum) dan Walbu (J. B. Oliveira) yang tentu saja melahirkan berbagai macam miskomunikasi dan kelucuan. Ternyata, nasib buruk Jin-bong berhenti sampai disini. Ia akhirnya bertemu dengan Bbang-sik (Jin Seon-kyu), orang Korea yang menjadi penerjemah daerah lokal.

Sekarang tugasnya adalah mengubah tiga orang pedalaman ini menjadi atlit panahan. Tapi bisakah ia melakukannya ketika mereka tidak bisa berkomunikasi?

Review:

Amazon Bullseye adalah sebuah komedi yang ditunggu-tunggu berkat nama-nama yang ada di depan dan di belakang kamera. Baik Seung-ryong dan Seon-kyu kita kenal melalui Extreme Job yang menjadi salah satu komedi terlaris di Korea.

Penulis skripnya, Bae Se-young, juga merupakan orang yang bertanggung jawab atas film tentang para detektif yang membuka restoran ayam goreng tersebut. Sementara itu kursi penyutradaraan diduduki oleh Kim Chang-ju yang merupakan salah satu editor paling laris di Korea Selatan.

Cuplikan adegan dalam film Amazon Bullseye. Foto: Dok. Ist

Amazon Bullseye adalah film keduanya setelah Hard Hit tiga tahun lalu. Berita baiknya, Amazon Bullseye bukan film yang buruk. Sebagai sebuah komedi, film ini menawarkan berbagai macam jenis komedi yang akan mengundang kamu tertawa terbahak-bahak.

Duo Ryu Seong-ryong dan Jin Seon-kyu tentu saja lebih dari cukup untuk menjadikan film ini bahan tertawaan. Mereka adalah jenis aktor yang diam saja sudah membuat banyak orang tersenyum. Sayangnya berbeda dengan Extreme Job yang rapi, film ini terasa seperti dua film yang berbeda.

Bagian pertama Amazon Bullseye adalah sebuah komedi salah paham. Dengan premis "orang pedalaman masuk ke dunia modern", siapa pun pasti bisa membayangkan semua kelucuan yang terjadi. Perbedaan budaya yang terang benderang menjadi kuncinya di sini.

Dari momen bagaimana tiga karakter pedalaman ini masuk ke dalam kamar mereka, bagaimana reaksi mereka terhadap makanan mereka atau di salah satu momen komedi terbaik film ini: bagaimana cara tiga orang ini memutuskan untuk makan makanan yang menurut mereka enak.

Tambahkan karakter Cha Soo-hyun (Yeom Hye-ran, penggemar film dan drama korea pasti sudah melihat wajahnya dimana-mana), istri Jin-bong yang judes, maka kamu bisa membayangkan semua rusuhnya. Setelah itu, Amazon Bullseye kemudian berubah menjadi film olahraga.

Seperti semua ramuan film olahraga lainnya yang menggunakan rumus "from zero to hero", penonton diberikan berbagai adegan di mana karakter-karakter ini harus menghadapi kesulitan bahkan untuk latihan proper sekali pun. Tambahkan adegan-adegan dimana karakter utama dan karakter pendukung akhirnya saling memahami satu sama lain, masukkan adegan-adegan pertandingan yang menegangkan dan klimaks yang dramatis, maka paruh kedua Amazon Bullseye adalah semua film olahraga yang pernah ada.

Kalau mau dilihat dari kacamata hiburan, Amazon Bullseye memang masih tetap menghibur dan lucu. Dengan banyaknya humor yang muncul di layar, baik verbal maupun visual, penonton sudah dipastikan akan tertawa. Tapi sayangnya, semua kelucuan yang hadir dalam film ini terasa generik.

Cuplikan adegan dalam film Amazon Bullseye. Foto: Dok. Ist

Tidak ada adegan yang benar-benar segar. Bahkan konklusinya tentang hidup dengan alam vs. hidup di kota terasa seperti kebanyakan film tentang lingkungan. Hal inilah yang akhirnya membuat Amazon Bullseye tidak semantap Extreme Job. Extreme Job, meskipun juga bukan jenis film yang original, menampilkan humor yang disiplin.

Ceritanya yang fokus membuatnya melahirkan banyak momen-momen lucu yang jujur. Film ini sayangnya belum bisa menandingi film tersebut. Tapi sebagai hiburan lucu-lucuan, film ini lebih dari cukup untuk santai sejenak.