Wonderland: Hidup Setelah Mati
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Siapapun yang pernah merasakan rasa duka ditinggal oleh siapapun (entah kerabat, orang tua atau bahkan binatang peliharaan), pasti tahu bagaimana susah untuk move on.
Wonderland, film terbaru karya Kim Tae-yong, membahas ini dengan menggunakan kendaraan sci:fi. Bayangkan salah satu episode Black Mirror hanya saja tanpa bagian depresinya.
Dengan bintang-bintang terkenal Korea, Wonderland menjanjikan pengalaman dramatis yang menarik.
Baca juga: Handsome Guys: Agak Laen-nya Korea |
Dalam film ini, ada sebuah teknologi dimana manusia yang akan meninggal bisa mengunggah ingatan dan semua pengalamannya ke dalam AI (artificial intelegence).
Setelah orang tersebut meninggal, ia bisa hadir di dunia lain dimana ia bisa menghubungi keluarga, anak atau bahkan pasangannya melalui video call. Rasanya seperti liburan, bukan seperti kematian.
Tujuannya jelas: orang yang ditinggal tidak akan sepenuhnya merasa kehilangan. Tapi tentu saja teknologi ini akan menimbulkan permasalahan yang lain.
Bagaimana kita bisa melanjutkan hidup kalau setiap saat kita bisa berkomunikasi yang sudah mati? Bagaimana kita bisa maju ke depan kalau kita selalu menoleh ke belakang? Apa yang terjadi jika anak yang kita tinggalkan ingin bertemu kita yang sudah tiada?
Review:
Sebagai sebuah premis, Wonderland adalah sebuah film yang sangat menarik. Ditulis oleh Kim Tae-yong sendiri dengan Min Ye-ji, sayangnya film ini terasa seperti kurang diolah.
Keputusan Wonderland untuk menempatkan penonton di tengah-tengah konflik tanpa adanya penjelasan tentang siapa karakter-karakter ini adalah sebuah keputusan kreatif yang berani.
Sayangnya hal ini mengakibatkan minimnya keterikatan saya terhadap cerita yang ada di layar. Konteks latar belakang antar karakter yang hilang ini kemudian ditambah dengan penggambaran dunia yang kurang meyakinkan.
Hasilnya adalah drama yang terasa hampa. Hal ini sangat disayangkan karena sebagai sebuah film Wonderland cukup menggambarkan perasaan berduka dengan cukup lugas.
Kalau saja film ini tidak terlalu fokus untuk pamer bintang-bintangnya yang banyak dan hanya fokus dengan satu atau dua karakter utama saja, mungkin Wonderland akan jauh lebih menyentuh.
Dari semua karakter yang bertaburan dalam Wonderland, ada dua cerita yang menurut saya paling menyentuh. Yang pertama adalah Bai Li (Tang Wei, semakin betah main film Korea setelah Decision To Leave) yang beralasan menjadi arkeolog kepada putrinya setelah ia meninggal.
Dan kedua adalah Jeong-in (Bae Suzy) yang berhubungan dengan kekasihnya Tae-joo (Park Bo-gum) yang di dunia nyata sedang koma dan di dunia Wonderland menjadi astronot.
![]() |
Kedua cerita ini memberikan rasa yang kuat karena ia memiliki sebab-akibat yang jelas. Bagian yang kurang terolah adalah semua yang berhubungan dengan perusahaan yang mengurusi AI ini (dimainkan oleh Jung Yu-mi dan Choi Woo-shik).
Secara presentasi, Wonderland ditampilkan dengan percaya diri. Kim Tae-yong menggambarkan dunia di masa yang akan datang dengan sedikit lebih realistis. Ia mengambil jalur Her dan bukannya film-film sci:fi lain yang lebih advance.
![]() |
Penggambaran ini membuat film ini menjadi lebih dekat. Kalau saja Kim Tae-yong mempraktekan ini di skrip dengan membuatnya menjadi lebih fokus dan sederhana, tidak mustahil kalau Wonderland akan menjadi film yang lebih mengena.
Bahkan dengan hadirnya berbagai bintang besar Korea, Wonderland ternyata tidak se-wonderful itu.
Genre | romance |
Runtime | 113 minute |
Release Date | 5 June |
Production Co. | Bom Film Production Kirin Production |
Director | Kim Tae-yong |
Writer | Kim Tae-yong Min Ye-ji |
Cast | Tang Wei as Bai Li Bae Suzy as Jeong-in Park Bo-gum as Tae Joo |