Rebel Moon - Part Two: The Scargiver Perang Masih Berlanjut
EDITORIAL RATING
AUDIENCE RATING

Sinopsis:
Kalau kamu bukan penggemar berat Zack Snyder, melanjutkan kisah Kora (Sofia Boutella) dan kawan-kawan melawan penjahat berkostum Nazi sepertinya tugas yang berat.
Meskipun bagian pertama Rebel Moon sudah mendapatkan catatan kecil bahwa proyek ini adalah impian terpendam sang sutradara atau kenyataan bahwa Netflix mau mengeluarkan begitu banyak uang untuk mendukung visi ini, film tersebut menyisakan sedikit pesona. Itu pun kalau kamu masih terperangah dengan semua slow-motion yang muncul di filmnya.
Bagian kedua Rebel Moon yang diberi sub-judul The Scargiver ini langsung melanjutkan cliffhanger yang ada di film pertamanya. Imperialis bernama Motherworld yang dipimpin oleh Atticus Noble (Ed Skrein) tidak mati.
Dia masih hidup dan dia akan menyerang semua warga Veldt. Sekarang Kora bersama teman-temannya; Gunnar (Michiel Huisman), seorang petani tampan; Tarak (Staz Nair) yang tidak pernah memakai baju; Nemesis (Bae Doona) si cyborg cantik, mantan jendral bernama Titus (Djimon Hounsou); bersiap untuk kemungkinan yang terburuk.
Review:
Ketika saya menyaksikan Rebel Moon - Part Two: The Scargiver, entah kenapa saya teringat Dune: Part Two. Saya kurang menikmati film pertama Dune karena film tersebut menurut saya adalah ekposisi yang terlalu panjang.
Saya baru bisa menikmati cerita tentang Paul dan petualangannya setelah diajak memasuki ke babak kedua dan konklusinya melalui bagian kedua Dune.
Saya berharap bahwa The Scargiver akan memberikan pengalaman yang sama. Bahwa mungkin saya kurang begitu menikmati bagian pertamanya karena isinya hanya eksposisi.
Tapi setelah setengah jam menyaksikan Rebel Moon - Part Two: The Scargiver, saya tahu harapan tidak akan terjadi. Meskipun begitu film ini terasa lebih enak dinikmati dari film pertamanya.
Temponya lebih cepat (karena penonton tidak perlu kenalan lagi) dan adegan laganya jauh lebih banyak. Bisa dibilang separuh dari The Scargiver adalah adegan aksi. Beberapa momen terasa cukup menegangkan dan original.
Tapi mengingat film ini terinspirasi dari beberapa produk lainnya, terutama Star Wars, tidak mengherankan jika banyak imaji mengingatkan penonton akan petualangan Han Solo dan kawan-kawan.
![]() |
Di awal-awal film saya merasa bahwa Zack Snyder sadar akan komentar para kritikus mengenai karya-karyanya yang mempunyai kecenderungan untuk fokus terhadap visual daripada emosi.
Dalam The Scargiver, Snyder bersama penulis Kurt Johnstad dan Shay Hatten berusaha untuk memberikan suntikan
emosi itu.
Sayangnya yang terjadi di layar malah terasa seperti manipulasi. Zack Snyder merangkai sebuah adegan dimana semua karakternya duduk tenang dan saling sharing tentang masa lalu mereka.
Lengkap dengan adegan flashback yang dilengkapi dengan scoring yang mengharu biru. Adegan 'curhat' tersebut hanya satu dari beberapa adegan yang membuat saya mengernyit ketika menyaksikan The Scargiver.
![]() |
Dalam sebuah momen dramatis, Snyder memberikan visual yang agak terlalu lama tentang bagaimana para petarung ini memanen gandum. Gambar-gambar adegan ini memang bagus.
Langit senja, lengkap dengan color tone warna orange membuat sekuens ini terasa hangat. Kemunculan aktor-aktornya yang luar biasa good looking dengan otot yang kencang juga membuat gambar ini enak dilihat.
Tambahkan slow-motion khas Zack Snyder dan kamu pasti bisa membayangkan adegan ini. Meskipun gambar ini enak dilihat tapi sepanjang adegan ini diputar (dan Snyder memberikan porsi yang lama untuk montage tidak penting ini), saya bertanya-tanya tujuan kehadiran adegan ini.
Hampir semua aktor berusaha keras untuk mengucapkan dialog yang kebanyakan eksposisi itu dengan ketulusan yang dalam. Sofia Boutella terlihat sekali berusaha untuk membuat penonton bisa peduli terhadap Kora.
Tapi mungkin Ed Skrein yang paling berhasil karena dia mempunyai kanvas yang lebih besar. Karakternya memungkinkannya untuk tampil seliar apapun. Hasil akhirnya Noble menjadi karakter yang asyik untuk diikuti meskipun dia penjahat.
![]() |
Tentu saja karena Rebel Moon didesain sebagai franchise, The Scargiver diakhiri dengan pancingan untuk drama selanjutnya. Bagian yang memusingkan adalah pernyataan Snyder yang mengatakan bahwa ada versi lain, dengan durasi lebih lama yang diperuntukkan untuk penonton dewasa yang ia siapkan.
Mendengar ini membuat saya frustasi. Jadi berapa banyak jenis Rebel Moon yang harus penonton nikmati untuk bisa menerima ceritanya? Tapi itu tidak jadi soal. Karena begitu The Scargiver berakhir, saya tidak tertarik untuk mendengar atau melihat karakter-karakter ini lagi, dalam bentuk atau cerita apapun.
Rebel Moon: Part Two -The Scargiver dapat disaksikan di Netflix.
Genre | fantasy, action |
Runtime | 122 minute |
Release Date | 19 April |
Production Co. | The Great Quarry Grand Electric |
Director | Zack Snyder |
Writer | Zack Snyder Kurt Johnstad Shay Hatten |
Cast | Sofia Boutella as Kora Djimon Hounsou as Titus Ed Skrein as Atticus Noble Michael Husman as Gunnar Donna Bae as Nemesis |