Ini Ciri Khas dalam Buku-buku Ratih Kumala

Saat menyambangi kantor detikcom, Ratih Kumala cerita kalau ia baru menemukan pola bercerita sampai ada kesamaan antara ciri khas satu buku dengan lainnya.

"Di awal, aku gak menemukan hal itu, aku selalu suka ada karakter ibu-ibu pengasuh atau aku nyebutnya Mbok Emban," ungkap Ratih pada Kamis malam (13/11).

Karakter 'Mbok Emban' itu ada dalam novel Gadis Kretek, Saga di Samudera, dan juga di Koloni.

"Itu pun aku temukan setelah beberapa buku terbit. Gadis Kretek itu kan buku kelima, dan di dalamnya ada salah satu ciri khas aku," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkap oleh Editor Senior Sastra Gramedia Pustaka Utama (GPU), Mirna Yulistianti. Ia menceritakan karakter emak-emak selalu ada dalam karya-karya Ratih Kumala.

"Ada yang jadi tukang pijat, ada juga yang secara general ada. Tapi satu hal yang jelas, Ratih itu selalu melakukan riset tapi selalu gak ketara, kalau dilihat hampir di semua buku Ratih based on riset, Gin Gin dari Singaraja itu kan cerpen, tapi based on riset," terangnya.

Menurut Mirna yang jadi editornya, Ratih Kumala selalu berani mencoba format terbaru. Untuk Koloni bergenre fabel. "Bisa saja nanti mau nulis horor," ucap Mirna.

"Satu lagi yang menarik dari penulisan Ratih, kebanyakan kalau penulis sudah selesai bilang 'yah, selesai'. Kadang kita pembaca punya blues ya, kalau saya tanya, sedih gak? Dia bilang gak. Ratih memang cepat move on, karena sudah selesai ceritanya," pungkasnya.

(tia/aay)