Cerita Teguh Ostenrik Proses Di Balik Film Bisikan Terumbu yang Diputar di Jakarta

Tia Agnes Astuti - detikPop
Senin, 03 Nov 2025 14:48 WIB
Foto: Dok.Teguh Ostenrik
Jakarta -

Teguh Ostenrik dikenal sebagai seniman kontemporer yang eksis menyuarakan isu krisis iklim di bawah laut. Perjuangannya memperjuangkan terumbu karang dirangkum dalam sebuah film berjudul Bisikan Terumbu yang diputar akhir pekan lalu di ajang IdeaFest 2025.

Teguh Ostenrik cerita Terumbu Karang awalnya dipamerkan sebagai karya seni instalasi yang dipajang di ruang pamer.

"Galeri, museum, tempat pamer kan ketutup dinding, selalu ada empat dinding terperangkap dalam satu ruang, kenapa gak bikin sesuatu yang gak ada batasnya dan itu di bawah laut," ungkapnya saat ditemui di JCC, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu.

Dia bukan sekadar seorang seniman, namun juga scuba divers. Menurut keterangan Teguh, terumbu karang di Indonesia ada 86.550 kilometer, namun data terkini cuma ada 6 persen.

"86,5 kilometer itu bukan cuma di Indonesia, yang sangat mau dibahas adalah dalam terumbu karang ada biota laut yang menghasilkan oksigen. Berapa banyak oksigen yang mereka berikan pada mereka, hampir 70 persennya rusak," ungkapnya.

Film Terumbu Karang Karya Teguh Ostenrik Foto: Tia Agnes/ detikcom

Bahkan ia memprediksi pada 2050, terumbu karang di Indonesia akan punah. "Itu yang menggerakkan saya buat bikin sesuatu di bawah laut," sambungnya.

Karya seni instalasi ARTificial Reef yang berjudul Domus Longus, pertama kali ditenggelamkan sejak 5 September 2015. Empat tahun berikutnya sudah tertutup terumbu.

Bentuk karyanya menyerupai atap rumah yang sebenarnya terinspirasi bentuk ikan endemik di Laut Wakatobi, yakni ikan kupu-kupu berhidung panjang.

FYI nih detikers, film berdurasi sekitar 25 menit besutan sutradara Arfan Sabran itu diputar perdana di sela agenda pameran seni rupa Artjog 2025 bertema "Amalan". Film yang mengisahkan perjalanan seniman berusia 75 tahun itu menggarap 12 karya seni instalasi yang diberi nama ARTificial Reef. Lalu dicemplungkan di delapan laut yang beragam di Indonesia.

Teguh Ostenrik bermula dari kepulangannya dari Eropa yang ditinggali selama 16 tahun. Ia awalnya melakukan penyelaman pada 2000, dan menemukan terumbu-terumbu karang yang rusak dan hancur akibat pengeboman.

Pertanyaan itu terjawab pada 2013, saat ia diundang sebagai seniman residensi di Senggigi, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ia mendapat jawaban usai duduk bersama nelayan untuk mendengar cerita mereka tentang ikan-ikan laut yang hilang, tentang bom ikan.

Gimana cerita berikutnya? Simak artikel berikutnya ya, detikers.



Simak Video "Video Laporan Ilmuwan: 80% Terumbu Karang Tropis Dunia Mati"

(tia/pus)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork