Tuai Kontroversi, One Punch Man Season 3 Raih Top Global di Netflix

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
One-Punch Man
Foto: Courtesy of One-Punch Man
Jakarta - Serial anime One Punch Man season 3 menuai kontroversi setelah hampir 6 tahun para penggemar menunggu lama. Tayang perdana mulai awal bulan ini, ulasannya memang mengecewakan banget.

Di tengah kontroversi season ketiga, anime One Punch Man berhasil naik ke posisi ketujuh di Top Global Netflix. Artinya, One Punch Man jadi satu-satunya serial animasi dalam daftar tersebut.

Serial ini memiliki peringkat rata-rata saat ini sebesar 3,9 dan menduduki posisi teratas di 6 negara di seluruh dunia yakni Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Maladewa, dan Peru.

Di negara asalnya, Jepang, serial ini mencapai peringkat #1 pada 21 Oktober, tetapi turun ke peringkat #3 sehari setelahnya.

FYI nih detikers, season pertama One Punch Man tayang sejak 2015 dan season keduanya menyusul pada 2019. Satu dekade setelah debut, para penggemar disuguhi season ketiga yang mulai tayang di 12 Oktober.

Sayangnya, penantian itu gak sepadan dengan hasilnya. Episode perdana season tersebut 'Strategy Meeting' dikecam penggemar dan kritikus, banyak yang mengkritiknya karena animasinya datar dan ceritanya tanpa tujuan.

Situasi semakin memburuk untuk musim ketiga One-Punch Man yang kontroversial awal pekan ini, ketika Shinpei Nagai, sutradara episode-episode terbaru, menghapus akun media sosialnya menyusul ulasan penggemar yang negatif.

"Ada beberapa orang di antara pengikut saya yang berpura-pura menjadi sekutu tetapi sebenarnya terlibat dalam memancing amarah," tulisnya.

"Saya telah memutuskan untuk menghapus akun saya. Tindakan mereka, seperti mengambil pernyataan saya di luar konteks, mencoba memancing komentar yang melanggar NDA, atau mengubahnya menjadi keuntungan, tidak dapat diterima dan tidak dapat diabaikan," pungkasnya.


(tia/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO