Mahkota Eugenie Museum Louvre yang Dicuri Diprediksi Bakal Seterkenal Mona Lisa
Akhir pekan lalu, pemerintah Prancis menangkap dua tersangka terkait pencurian permata mahkota. Mereka yang berasal dari Seine-Saint-Denis, ditangkap saat sedang bersiap naik pesawat dari Bandara Charles de Gaulle.
Gara-gara koleksi perhiasan tersebut, Louvre jadi sorotan dunia lagi. Mahkota bertahtakan zamrud milik Permaisuri Eugénie, yang dijatuhkan dalam pencurian dan bertabur lebih dari 1.300 berlian itu kini menjadi peninggalan yang paling banyak dibicarakan di galeri tersebut.
Seorang pengunjung berusia 27 tahun, Mateo Ruiz, ngomong banyak di antara pengunjung Louvre yang penasaran ingin melihat koleksi tersebut.
"Sekarang, itu hal pertama yang ingin saya lihat ketika galeri dibuka kembali," katanya dilansir dari AP, Senin (27/10).
Di antara harta karun yang lolos dari tangan pencuri terdapat permata-permata bersejarah yang masih berkilau di bawah kaca yakni Berlian Regent, Berlian Sancy, dan Berlian Hortensia.
Pihak berwenang mengatakan ada satu lagi permata curian, selain mahkota Permaisuri Eugénie yang rusak, telah ditemukan kembali secara diam-diam meskipun mereka menolak buat mengidentifikasinya.
3 hari setelah kejadian pencurian, Museum Louvre telah dibuka kembali untuk pengunjung. Sebanyak 33 ribu pengunjung datang dan jadi lonjakan wisatawan meskipun Galeri Apollo masih disegel.
Seperti halnya pencurian lukisan Mona Lisa, yang mengubah potret Renaisans yang tadinya kurang dikenal jadi lukisan paling terkenal di dunia. Pada 1911, seorang staf museum mengangkat mahakarya Leonardo da Vinci dari gantungannya. Setelah sehari, mereka baru tahu kalau karyanya menghilang.
Surat kabar menjadikannya misteri, dan orang datang buat memandangi lukisan tanpa kanvas tersebut. Ketika lukisannya muncul lagi dua tahun berikutnya, ketenarannya mengalahkan semua koleksi yang ada.
(tia/dar)











































