PR Kementerian Kebudayaan: Cagar Budaya-Narasi Ulang 'The Java Man' dari Belanda

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Acara bincang bersama satu tahun  kinerja Kementerian Kebudayaan.
Foto: Tia Agnes Astuti/detikpop
Jakarta - Setelah 79 tahun Indonesia merdeka, Kementerian Kebudayaan yang dikomandoi oleh Menteri Fadli Zon dan wakilnya, Giring Ganesha Djumaryo, resmi berdiri. Berbagai pencapaian telah dikerjakan mereka, dan masih banyak Pekerjaan Rumah (PR) yang bakal digarap ke depannya.

Dalam bincang bersama media yang digelar Jumat malam (24/10) di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, keduanya bicara soal 10 obyek pemajuan kebudayaan yang harus dipercepat. Berikut di antaranya:

1. Penambahan Cagar Budaya

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, cerita sepanjang sejarah Indonesia pencatatan cagar budaya baru ada 228. Sejak awal berdiri, ia sudah meminta agar ada penambahan sampai 60.

"Padahal cagar budaya kita banyak sekali, yang sudah selesai dicatat lagi 60. Ada yang verifikasi ulang. Saya minta penambahan 300 loh, banyak yang belum tercatat sebagai cagar budaya. Misalnya Masjid Baiturrahman Aceh belum jadi cagar budaya, ada juga beberapa artefak Gua Lidah Air juga belum, Istana Mainum di Medan juga. Pencatatan ini masih jadi PR panjang," ungkap Fadli Zon.

2. Akselerasi Museum

Untuk museum, yang sudah dilakukan akselerasi-nya ada 441. Sepanjang Kementerian Kebudayaan berdiri, sudah ada 15 museum baru yang diresmikan. Dirjen Perlindungan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan, mengatakan setiap bulan ada satu museum baru yang diresmikan.

"Hal itu jarang terjadi, dan gimana kami menjamin keamanan museum, kita standarisasi A, B, dan C. Kami mengatur juga pengelolaan dan keamanannya, yang tahun-tahun depan akan semakin banyak lagi," terangnya.

3. Pembahasan 3 RUU ke DPR RI

Ada 3 pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang bakal jadi pembahasan prioritas di ranah Kementerian Kebudayaan. Menurut Fali Zon, prioritasnya lainnya adalah RUU Permuseuman yang pernah diajukan namun belum tuntas.

"Hanya jadi longlist (RUU Permuseuman), jangka menengah. Kita upayakan segera masuk. Kita bakal revisi pada RUU yakni RUU Cagar Budaya sedang dibuat timnya. RUU Perfilman yang sudah out of dated, perlu adanya pembaruan dengan kemajuan teknologi informasi dan AI. Perlu update soal RUU Perfilman dan sudah kami sampaikan juga ke Kementerian Hukum," ungkapnya.

4. Penulisan Buku Sejarah

Pembahasan mengenai buku sejarah ini selalu jadi sorotan publik. Setelah berdirinya Direktorat Sejarah, tugasnya adalah menulis buku sejarah oleh sejarawan dari 34 perguruan tinggi. Jika target sebelumnya rampung Agustus lalu, namun pihaknya mengatakan buku 10-11 jilid itu diprediksi kelar pada 14 Desember.

"Sudah selesai, mudah-mudahan siap pada 14 Desember saat hari Sejarah. Sampai hari ini saya belum pernah lihat bukunya karena mereka belum menyerahkan. Saya sendiri belum lihat bukunya ya," kata Fadli Zon.

5. Bangun Narasi 'The Java Man'

Desember nanti, Belanda segera mengembalikan koleksi Eugene Dubois yang ditemukan di Trinil salah satunya artefak The Java Man yang didaulat sebagai bukti peradaban tertua di dunia. PR-nya adalah membangun narasi sejarah yang berbeda.

Menurutnya, narasi yang ingin ditonjolkan gimana temuan paleontologi itu dari Nusantara baru ke luar. "Karena temuan artefak lebih banyak di Nusantara. Ilmuwan harus berani bikin narasi baru 'out of Nusantara'.

Pakai apa? Pakai perahu yang sudah ada di dinding gua purba, paling gak itu yang jadi bukti dari Nusantara ke luar," pungkasnya.


(tia/ass)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO