Art Dealer dari Inggris Ngaku Dihubungi Pencuri Perhiasan Museum Louvre

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
People take a selfie in front of a broken window protected by a wooden panel at the Louvre Museum as the museum remains closed the day after a spectacular jewel heist by thieves who broke into the landmark by using a crane and smashing an upstairs window, stealing priceless jewelry from an area that houses the French crown jewels before escaping on motorbikes, in Paris, France, October 20, 2025. REUTERS/Benoit Tessier     TPX IMAGES OF THE DAY
Galeri d'Apollo di Museum Louvre yang jadi lokasi pencurian perhiasan senilai Rp 1,9 triliun. Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Jakarta - Seorang art dealer (pedagang seni) asal Inggris, Curtis Dowling, ngaku dihubungi oleh dua orang berbeda pada Minggu (19/10). Ia diminta buat 'mengautentikasi' atau 'menilai' beberapa perhiasan terpenting dari Prancis.

Di hari yang sama ketika telepon itu berdering, pencurian yang terjadi di Museum Louvre menghebohkan dunia. Koleksi perhiasan itu ditaksir mencapai angka Rp 1,9 triliun.

Dalam sebuah wawancara kepada ARTNews, seperti dilansir pada Kamis (23/10), ia yakin perhiasan terpenting Prancis itu adalah barang-barang curian yang heboh diberitain. Ia ditelepon beberapa jam setelah pencurian itu terjadi.

Kabar dihubungi para pencuri ini mencuat setelah ia unggah ke media sosial.

"DICURI!!!! lalu telepon berdering. 1 jam yang lalu, hari ini, 19 Oktober 2025! PERBARUAN! PANGGILAN TELEPON KEDUA BARU SAJA MENANYAKAN HAL YANG SAMA DARI RUSIA," tulis Dowling di LinkedIn.

"Bisakah saya mengautentikasi beberapa perhiasan Prancis yang penting? Segera. Berapa biaya yang biasanya saya bayar? Saya beri tahu petugas di telepon. Kami akan membayar Anda tunai 500 kali lipat dari jumlah yang dia katakan. Saya mencium adanya masalah," tulisnya.

Curtis Dowling yang sudah berada di seni selama 37 tahun dan jadi host serial TV Treasure Detectives di CNBC Prime Time, ngaku gak pernah salah dalam menilai barang seni dagangannya.

Ia mengklaim peneleponnya seperti berasal dari Timur Tengah dan menyebut sosok Dowling sebagai autentikator nomor satu di dunia. "Dengan asumsi, saya bisa dibeli (padahal gak bisa) karena ketika kamu membeli barang curian, kamu gak akan langsung menghubungi polisi jika kamu ditipu," katanya.

Tapi ia menolak untuk menilai barang tersebut. Dowling cuma bilang, ingin ada di sisi hukum yang benar dan gak pernah mau buat marah kelompok kejahatan terorganisir manapun.

"Saya dengan sopan menolak buat terlibat. Saya gak suka melakukan ini buat jadi kaya, dan kedua saya gak suka dikubur di kuburan dangkal Arab Saudi jika saya terlibat," pungkasnya.




(tia/wes)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO