.webp)
IIBF 2025 Dibuka, Menteri Fadli Zon: Buku Jadi Pertukaran Diplomasi-Budaya
Mengusung tema 'Exploring Content, Enlightening Mind', lebih dari 20 negara, 125 peserta, 150 acara literasi, dan 160 narasumber bakal berpartisipasi meramaikan.
Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, untuk pertama kalinya membuka IIBF tahun ini. Dalam sambutannya, ia bilang IIBF bukan sekadar pasar buku tapi buku jadi alat pertukaran diplomasi dan budaya.
"Saya kira IIBF ini bagian penting dalam memajukan literasi, sastra, dan cerita-cerita Indonesia, yang dapatkan respons dari penerbit internasional di sejumlah negara," katanya saat opening IIBF di JCC, Jakarta Pusat, Rabu (24/9).
 Pembukaan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 Foto: Tia Agnes/ detikcom |
Menurut Fadli Zon, di negara berkembang masih banyak tantangan dalam ketersediaan buku khususnya di era digital.
"Saya sendiri hobi membaca, dan membuat perpustakaan sampai koleksi 100 ribu buku lebih. Sejak kecil saya ikut menulis karena hanya dengan membaca buku bisa dapatkan inspirasi, bertukar pikiran, dan dialog. Saya menulis buku ke-40, dua buku terakhir akan di-launching di IIBF," ungkapnya.
Dengan banyaknya negara yang terlibat dan ikut berpameran, Fadli Zon tegaskan acaranya semakin seru. "Berbagai negara yang tergabung juga ikut dalam program Indonesia Rights Fair (IRF) yang didukung oleh Kementerian Kebudayaan," sambung Fadli Zon.
Di momen IIBF kali ini, ada 70 peserta yang mengikuti IRD dari 17 negara di dunia.
 Pembukaan Indonesia International Book Fair (IIBF) 2025 Foto: Tia Agnes/ detikcom |
"Manajemen Talenta Nasional (MTN) jadi bagian, pemerintah coba mengidentifikasi termasuk penulis, penerjemah, editor, penerbit, dan semua ekosistemnya. Dengan semangat itu, MTN Translation Funding mendukung penerjemahan ke berbagai bahasa asing agar penulis Indonesia semakin tampak dan eksis di dunia," tegasnya.
Peserta yang berpartisipasi di IRF di antaranya Malaysia, Korea, Jepang, India, Cina, Iran, Mesir, Thailand, Turkiye, Hong Kong, Singapura, Pakistan, hingga Britania Raya dan Uni Emirat Arab. Melalui IRF, penerbit-penerbit akan saling mencari buku-buku potensial untuk diterbitkan di negaranya masing-masing.
detikers yang mau datang ke IIBF, di area depan ada dinding ilustrasi sepanjang 10 meter yang memajang gambar- gambar dari ilustrator profesional maupun amatir. Pamerannya didukung komunitas illustrator, Kelir Circle dan illustrator Emte, juga akan memamerkan karyanya di Pameran & Bursa Ilustrasi.
Menariknya, ada ilustrasi karya atlet peraih medali di SEA Games dan Asian Games, serta atlet yang mengikuti Olimpiade Tokyo (2020) dan Olimpiade Paris (2024), akan turut serta memamerkan karya ilustrasinya.
Nah, penulis dan pegiat perbukuan yang akan meramaikan panggung IIBF di antaranya ada Tasya Kamila, Ratna Kumala, Ivan Lanin, Rianti Cartwright, Erros Djarot, Gia Pratama, Sumeyye Ceylan (Turkiye), Melike Gunyuz (Turkiye), Qmars Mootab (UAE), Phil Thatham (UK), Farish A. Noor (Malaysia), Adibah Omar (Malaysia), Jiemi Ardian, Arvan Pradiansyah, Djokolelona, Sasti Gotama, Beng Rahadian, Valerie Patkar, Sofie Dewayani, Nila Sari, Noor H. Dee, Sweta Kartika, Jane Vergara, Rosidayati Rozalina, dan masih banyak lagi.
Penyelenggara IIBF, Ikatan Penerbit Indonesia, juga hadirkan distributor buku impor. Ada Water Lily Literary, Sinar Star Books, dan Kinokuniya Bookstore. Mereka akan membawa ribuan judul buku impor baru dari berbagai penerbit kawakan seperti Penguin-Random House, Harper Collins, Scholatic, Iglo Books, DK, Bloomsbury, Hachette Books, Pan Macmillan, Simon & Schuster, Bonnier Books, dan banyak lainnya.
Jangan lupa juga dengan area khusus Zona Kalap dan Temu Baca yang akan menghadirkan lebih dari 500.000 buku dengan harga terjangkau. Gimana detikers, siap terbius di IIBF?
(tia/dar)
