Dari Jakarta ke Kathmandu: Bajak Laut One Piece Berkibar

Nugraha
|
detikPop
KATHMANDU, NEPAL-SEPTEMBER 9: A man is hanging a pirate flag as smoke and flames rise from the Singha Durbar after people set fire to the Singha Durbar, the seat of Nepal governments various ministers offices in Kathmandu, Nepal on September 9, 2025. At Least 19 people were killed and dozens injured on September 8 during the demonstration against corruption and ban on social media by the government. (Photo by Sunil Pradhan/Anadolu via Getty Images)
Bendera Jolly Roger One Piece Saat Demonstrasi di Nepal Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Jakarta - Di jalanan Kathmandu, demonstrasi tumpah. Mereka turun ke jalan membawa spanduk, poster, dan bendera One Piece.

Bagi generasi muda, bendera bajak laut itu melambangkan perlawanan terhadap sistem yang dianggap menindas, dan hanya menguntungkan segelintir elite. Pemandangan semacam ini juga pernah terjadi di Indonesia, menjelang HUT RI 17 Agustus tahun ini.

Bagi anak muda di Nepal maupun Indonesia, anime ini bukan sekadar hiburan, melainkan metafora perjuangan. Luffy dan kru topi jerami adalah kaum pinggiran yang melawan pemerintah atau elite politik yang dianggap jauh dari rakyat.

Ekspresi di jalanan kini makin kreatif, mulai dari mural sampai bendera One Piece, seolah rakyat menemukan bahasa baru untuk melawan. Buat media sosial, pesan politik yang dibungkus pop culture juga jauh lebih cepat viral dan menggaet simpati massa.

Perdana Menteri (PM) Nepal KP Sharma Oli mengundurkan diri pada hari Selasa (9/9) setelah dua hari aksi antikorupsi yang diwarnai kekerasan di Kathmandu, ibu kota Nepal. Aksi demo yang dipimpin oleh para anak muda tersebut menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 100 orang.

Oli mengundurkan diri setelah massa demonstran Generasi Z tersebut melakukan pembakaran gedung parlemen dan rumah-rumah para pemimpin, termasuk rumahnya sendiri.

"PM telah mengundurkan diri," ujar ajudannya, Prakash Silwal, dilansir kantor berita Reuters. Rekaman video menunjukkan Oli meninggalkan Kathmandu dengan helikopter militer.

Sebelum mengundurkan diri, Oli memimpin pertemuan seluruh partai politik Nepal, dan mengatakan kekerasan bukanlah kepentingan bangsa. "Kita harus memastikan dialog damai untuk menemukan solusi atas masalah ini," ujarnya.


(nu2/tia)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO