Melihat Karya Seni Clay dan Lukisan Wedhar Riyadi di ara contemporary

Tia Agnes Astuti - detikPop
Selasa, 19 Agu 2025 17:53 WIB
Wedhar Riyadi saat media preview di ara contemporary. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Ingat dengan karya seni instalasi berbentuk bola mata yang menumpuk tinggi saat dipamerkan di ART JOG 10 pada 2017? Karya monumental ikonik itu mengukuhkan nama Wedhar Riyadi sebagai perupa kontemporer.

Lama berselang, Wedhar Riyadi hadir dengan seri terbaru, Tabletop Diaries, dalam pameran tunggalnya In Between Stillness di ara contemporary. Nuansa ungu magenta dan merah tanah sangat terasa saat memasuki galeri seni yang ada di kawasan Senayan, Jakarta Pusat tersebut.

Dari pintu masuk, patung yang terbuat dari clay itu terpajang rapi. Ada kipas tangan, jam weker, gayung, sikat gigi, sabun, kaca hingga tumpukan buku. Di sekeliling clay, ada lukisan-lukisan yang terinspirasi dari obyek sehari-hari.

Wedhar Riyadi cerita teknik realisme yang dipelajarinya saat kuliah kembali dipraktekkan. "Metode seri terbaru saya sangat basic. Kalau di awal kuliah dapat mata kuliah melukis alam benda, untuk dapat karakter dari benda itu. Jadi saya mereplika benda sehari-hari lalu melukisnya," terang Wedhar saat diwawancarai redaksi detikcom pada Jumat (15/8).

Setelah menyusun obyek dari sekitar, Wedhar pun mulai menaruhnya memakai cahaya lampu artifisial. Ada yang merah dan kuning.

Pameran Tunggal Wedhar Riyadi Digelar di ara Contemporary Foto: Tia Agnes/ detikcom

"Di antara dua dunia itu kan sekarang manusia hidupnya memang antara dunia nyata dan dunia maya ya. Terjadilah cahaya pink, warna magenta juga. Jadi saya buatnya seperti pertunjukan, lalu baru melukis," ungkap Wedhar.

Inspirasi benda sehari-hari pun didapatkan Wedhar saat masih pandemi. Ketika berada di rumah saja, ia melihat berbagai bentuk yang normal dan sehari-hari.

"Kalau ditanya mana yang bikin asyik, proses bikin clay kayak meditasi sih. Karena kan pakai tangan, makanya ada bekas pijetannya, ada koneksi antara seniman dan karya seninya," tukasnya.

Wedhar Riyadi menamatkan pendidikannya pada Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Wedhar adalah seniman indonesia yang tumbuh selama periode reformasi jatuhnya Soeharto serta transisi menuju demokrasi di Indonesia.

Pameran tunggal In Between Stillness dibuka sejak 16 Agustus hingga 14 September 2025.



Simak Video "Video: Seniman Mosaik Ciptakan Karya Seni Oasis dari Piringan Hitam"

(tia/wes)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork