Nakama Boleh Kibarkan Bendera One Piece, Asalkan...

Tadi malam, sejumlah perwakilan komunitas dan nakama berkumpul di antaranya ada komunitas One Piece Bekasi, One Piece Cikarang, One Piece Bogor, One Piece Cianjur, Will of Depok, @natako_id hingga @katanaidn.
Pendiri Komunitas One Piece Indonesia, Tyo Dewo punya pandangan tersendiri menyikapi fenomena tersebut.
"Pengibaran bendera One Piece sebenarnya bukan terjadi tahun ini aja. Tahun-tahun kemarin juga sudah ada, tapi sekarang masif-nya karena bukan cuma di tiang bendera tapi juga di kendaraan dan terlihat rame di medsos ya," katanya saat dihubungi detikpop, Rabu (6/8).
Setelah kumpul tadi malam dan ngobrol dengan pakar hukum, komunitas One Piece Indonesia menyarankan kepada nakama Indonesia boleh mengibarkan bendera Jolly Roger tapi gak boleh lebih tinggi dari Merah Putih.
Hal ini tertuang dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 pasal 17 tentang penempatan bendera negara dalam acara internasional dan pawai. Serta pasal 21 yang mengatur pemasangan Bendera Negara (Merah Putih) bersama dengan bendera atau panji organisasi lainnya.
Nah, di pasal itu ada aturan tentang posisi, ukuran, dan tata cara pemasangan bendera Merah Putih.
"Kita mau mengimbau kepada teman-teman nakama dan Fandom, gak apa-apa mengibarkan. Bebas mengibarkan Jolly Roger atau lambang anime apapun selama gak melebihi bendera Merah Putih, dan harus beda tiang ya," kata Tyo.
"Ingat harus beda tiang, kita menghimbau seperti itu," tegasnya lagi.
Dalam UU tersebut, diakui Tyo aturannya masih abu-abu namun pihak komunitas setelah diskusi bareng ahli hukum, menemui satu kata sepakat seperti yang disebutkan di atas.
Sementara itu, Presiden Prabowo ngaku gak mempermasalahkan bendera One Piece berkibar sebagai bagian kreativitas. Omongan Presiden Prabowo diungkap lewat Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, kemarin.
"Kalau sebagai bentuk ekspresi ya it's okay enggak ada masalah. Tapi jangan ini dibawa atau dibentur-benturkan, disandingkan atau dipertentangkan dengan bendera Merah Putih. Enggak seharusnya seperti ini, kita sebagai anak bangsa bendera Merah Putih itu satu-satunya," kata Prasetyo Hadi.
(tia/nu2)