Harta Tersembunyi Pelukis Sudjana Kerton Dipajang Lagi, Setelah Vakum 23 Tahun

Bukan sembarang pameran, harta tersembunyi Sudjana Kerton ini memuat perjalanan karyanya dari dekade 1940-an di masa revolusi Kemerdekaan, dekade '50-an saat belajar dan pindah ke AS, hingga di dekade 1970-an saat pulang kampung ke Tanah Air.
Putri Sudjana Kerton, Tjandra Kerton, cerita sejak sepeninggal ayahnya keluarga belum pernah bikin pameran lagi.
"Setelah 23 tahun, kami keluarkan lukisan-lukisan bapak. Dulu semasa bapak hidup, hampir setiap tahun bikin pameran di Jakarta, Bandung, Yogyakarta. Saya sebagai anak ngerasa punya tanggung jawab buat mengekspose lagi ke masyarakat," ucapnya di sela-sela pembukaan pameran di Art:1 New Museum, pada Kamis malam (12/6/2025).
![]() |
Dia bilang nama ayahnya seakan tenggelam di skena seni modern Indonesia. Seniman generasi muda pun seakan 'lupa' akan peran ayahnya.
"Saya merasa penting sekali buat pamerin lagi karya bapak," ucapnya.
Uniknya, eksibisi yang digelar sebagai rangkaian menuju ArtMoments Jakarta 2025 jadi pemantik bagi pencinta seni. Karya-karya Sudjana Kerton yang tak lekang oleh zaman, seakan ingin mencuri perhatian lagi, mengapa lukisannya seakan luput dari perhatian.
Sudjana Kerton bukanlah sembarang seniman. Ia dikenal sebagai ilustrator dan wartawan di masa revolusi kemerdekaan.
Di Yogyakarta, ia bekerja untuk surat kabar Patriot bersama tokoh-tokoh seperti Usmar Ismail. Sketsanya yang menggambarkan suasana perang kemerdekaan, seperti wajah-wajah lelah para pejuang dan ketegangan di meja perundingan, menjadi dokumen sejarah yang tak ternilai.
Perjalanan artistik Kerton membawanya ke luar negeri menghabiskan lebih dari 25 tahun di Eropa dan Amerika, yang memengaruhi kehidupan dan sudut pandang seninya.
Setelah kembali ke Indonesia pada 1976, ia memulai periode yang dianggap sebagai masa paling produktif dan berpengaruh dalam kariernya.
(tia/dar)