Cerita Eka Kurniawan Novel Cantik Itu Luka hingga Lelaki Harimau Bisa Mendunia

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Eka Kurniawan saat ngobrol soal novel terbarunya Anjing Mengeong, Kucing Menggonggong pada Rabu (7/8/2024).
Eka Kurniawan saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - 10 tahun yang lalu, Eka Kurniawan ingat akan cerita dua novel besarnya yang diterjemahkan dan terbit di AS dan Inggris. Saat itu, belum lumrah dikenal sebagai promotor hingga penerjemah sastra hingga jalan bagi Eka merilisnya ke mancanegara terbilang 'agak' terjal.

Eka cerita novel Cantik Itu Luka dan Lelaki Harimau terbit di AS dan Inggris hanya beda dua minggu. Penerbitnya beda tapi ternyata mereka ngelakuin promosi bareng.

"Proses penerbitan itu dua-duanya sama-sama unik, dua novel bisa diterjemahin dan terbit hampir di waktu bersamaan. Balik lagi ke 3 atau 4 tahun sebelumnya," terang Eka saat ngisi acara di panggung Sastra Mendunia di Kementerian Kebudayaan, Rabu (11/6).

Awalnya, ada seseorang bernama Benedict Anderson yang pembaca bukunya dan main-main ke rumahnya. Suatu hari, pria yang akrab disapa Ben itu bilang kalau Eka harus cari penerjemah namun ia gak kunjung bergerak.

Setahun berikutnya, Eka bertemu lagi dengan penulis keturunan Pakistan yang tinggal di Inggris. Mereka berjumpa di Jakarta dan kembali ngobrol soal penerjemahan karyanya.

"Dia bilang, 'Kalau Benedict bilang karya kamu harus diterbitkan ke bahasa asing, balik lagi kamu harus cari penerjemah'," ungkapnya.

Akhirnya, Eka mencari tiga atau empat penerjemah dan mengirimkan dua draf bab terjemahannya ke Benedict. Gayung bersambut, novel Lelaki Harimau diterjemahkan oleh Dalih Sembiring asal Yogyakarta.

Beda halnya dengan Cantik Itu Luka, yang lebih dulu bertemu dengan penerjemah Annie Tucker ketimbang penerbitnya. Di masanya, setelah Annie dapat 'restu' buat nerjemahin ada tawaran empat penerbit yang mau merilis Cantik Itu Luka.

"Ketika baca terjemahannya di satu sisi kayak baca tulisan bahasa Inggris tapi masih kedengeran suara saya," kata Eka nanggapi hasil terjemahan Cantik Itu Luka.

Dua novel itulah yang berhasil boyong nama Eka Kurniawan ke kancah internasional dan makin diakui. Bukan sembarang Eka, namun Lelaki Harimau atau Man Tiger masuk ke dalam longlist dari Man Booker International Prize, dan jadi satu-satunya penulis Indonesia yang masuk daftar tersebut.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO