Cerita Ciputra Kepincut Lukisan Hendra Gunawan hingga Jadi Kolektor Terbanyak

Dalam Museum Ciputra Artpreneur, lukisan Hendra Gunawan dipajang di pameran seni Prisoner of Hope. Hanya ada puluhan lukisan dan sketsa yang dipajang, namun sebenarnya Ciputra mengoleksi sekitar 120 lukisan yang ada.
Kurator pameran Agus Dermawan T cerita sebenarnya Ciputra yang seorang arsitek kenamaan Indonesia mulai dekat dengan dunia seni sejak kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) di dekade 1980-an. "Pak Ci dahulu bertemu dengan dosen-dosen yang pelukis, merangsang jiwa seninya," katanya saat ditemui di Ciputra Artpreneur, Rabu (19/3/2025) malam.
Di masanya, Ciputra sudah kenal dekat dengan pelukis-pelukis asal Bandung lainnya termasuk Hendra Gunawan.
"Diam-diam ada pelukis Bandung yang digemari, jadi idola. Pak Hendra sempat hilang dari peredaran, karena dianggap LEKRA dipenjara 13 tahun sejak 1965. Ketika berhasil direhabilitasi pada 1979, Pak Hendra berkunjung ke Pasar Seni Ancol, notabene-nya pasar seni yang didirikan oleh Pak Ciputra," kenangnya.
Saat itu, sang maestro menangis tersedu-sedu karena ketika muda nggak ada institusi atau lembaga kebudayaan yang bisa menghidupi para seniman. Ternyata peristiwa itu dilaporkan kepada Ciputra.
"Pak Ci berusaha menghubungi Hendra Gunawan, sampai waktunya pameran tunggal di TIM. Sayangnya karena masih dianggap simpatisan LEKRA, gagal menjual lukisannya. Dianggap pelukis yang gagal secara finansial," tutur Agus Dermawan T.
Akhirnya Hendra Gunawan dan Ciputra bertemu di Bali dan di setiap kesempatan. Dalam kesulitan finansial, Hendra yang selalu menggadaikan lukisannya ke bank pun akhirnya dibeli oleh Ciputra.
Insinyur yang juga pendiri Ciputra Group itu pun memburu satu per satu lukisan Hendra Gunawan sampai terkumpul ratusan.
"Pengakuan Pak Ci, setiap kali pulang dari kantor selalu ke ruang galeri, yang keluar dari pegadaian adalah lukisannya Hendra Gunawan termasuk sketsa yang berharga," tukasnya.
Museum Ciputra Artpreneur kini sudah dibuka lagi untuk umum, detikers tertarik buat lihat-lihat karya Hendra Gunawan?
(tia/mau)