Alasan Zaskia Adya Mecca Mau Jadi Penerjemah Buku Cerita Anak

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Zaskia Adya Mecca
Zaskia Adya Mecca saat peluncuran buku Doppaland: Petualangan ke Negeri Uighur yang Menakjubkan. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta -

Selebritas Zaskia Adya Mecca turut andil dalam buku cerita anak yang ditulis oleh Guzelya Marisova. Awalnya, ia menerjemahkan buku The Story of the Stolen Homes hingga yang terbaru Doppaland: Petualangan ke Negeri Uighur yang Menakjubkan.

Buku yang diterbitkan oleh Noura Publishing (Mizan Group) itu awalnya ditulis dalam bahasa Inggris. Sejak kenal dengan Guzelya, Zaskia mulai digandeng buat menerjemahkan. Mengapa ia mau menerjemahkan buku cerita anak tersebut?

"Aku jujur nggak nyangka akan diajakin yang kedua kalinya. Mungkin tahu kalau agak berisik soal Palestina. Tiba-tiba diajakin yang lainnya lagi," terang perempuan yang akrab disapa Bia di Gramedia Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Jumat (14/3/2025).

Alasan istri Hanung Bramantyo mau menerjemahkan buku anak itu karena Palestina. Dia pun nggak mengambil keuntungan seperser pun.

"Israel itu bisa melakukan hal-hal yang luar biasa di luar nalar karena ditanamkan hal itu sejak kecil. Itu di luar nalar, nah ini caraku membalas mereka. Bikin buku yang dibaca anak-anak," terangnya.

"Ini kan (Palestina) tanah yang direbut. Memberikan pemahaman soal Palestina dari buku," sambung Zaskia.

Sama halnya ketika digandeng menerjemahkan buku yang kedua kalinya, ia langsung mengiyakan. Sembari tersenyum, ia cuma bilang demi kemanusiaan.

"Latar belakang Guzelya ini menarik. Keturunan muslim Uighur sampai muncullah seorang Guzel. Jadi teredukasi, cuma cerita-cerita di media yang aku tahu. Buat aku perlu loh saling mengabarkan tentang muslim Uighur biar orang paham, gimana budaya di sana," tukasnya.

Kisah Doppaland berawal dari pengalaman pribadi Guzelya Marisova, seorang keturunan Uighur-Prancis yang besar di Kazakhstan. Selama bertahun-tahun, ia melakukan riset mendalam tentang tanah leluhurnya, menyadari bahwa budaya dan sejarah Uighur adalah bagian penting dari identitasnya.

Kesadaran inilah yang mendorongnya untuk menulis Doppaland, sebuah kisah yang memungkinkan anak-anak untuk menemukan dan memahami akar budaya mereka sendiri.

Dalam buku ini, dua tokoh utama, Eldar dan Elnur, menemukan sepasang doppa, topi khas Uighur dengan motif unik yang dapat dikenakan baik oleh pria maupun wanita, termasuk mereka yang berhijab. Doppa bukan sekadar aksesori, tetapi juga simbol warisan budaya yang kaya.

Dengan kekuatan magisnya, doppa membawa mereka ke dunia Doppaland, negeri penuh petualangan yang memperkenalkan mereka pada keindahan alam, sejarah, dan tradisi Uighur.




(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO