Nasirun Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago Bandung

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Perupa Nasirun
Perupa Nasirun asal Yogyakarta yang segera menggelar pameran tunggal 'Memorabilia' di Orbital Dago, Bandung, Jawa Barat. Foto: Courtesy of Orbital Dago/ Instagram
Jakarta - Perupa senior asal Yogyakarta Nasirun menggelar pameran tunggal di Orbital Dago, Bandung. Bertajuk Memorabilia menampilkan karya seni yang merespons kenangan masa lalu, sejarah sang seniman dan di sekitarnya sampai lembaga tertentu.

Pameran yang dibuka pada 19 Maret, Nasirun juga menghadirkan blawong atau penyangga keris, stempel dari logam, lembaran kertas dari buku tulis lecesm kartu undangan, tongkat kayu, cermin, payung sampai benda sehari-hari lainnya.

Nasirun pun melukisnya dan memberikan tafsir yang baru. Menurut kurator pameran Rifky 'Goro' Effendy, Memorabilia adalah istilah umum yang merujuk pada benda atau sesuatu yang mengingatkan akan sebuah peristiwa.

"Memorabilia tidak selalu berbentuk benda fisik, tetapi juga segala sesuatu tak teraba," katanya.

Menurut pria yang akrab Goro, Nasirun sejak lama punya kegemaran buat mengoleksi benda-benda atau merespons secara artistik ketika ia baru lulus dari Sekolah Menengah Seni Rupa. Ia juga aktif jadi pengrajin batik di Yogyakarta.

Contohnya saja sandaran keris. Dahulu sering ditemukan menempel terkait dinding gedek rumah-rumah Jawa. "Nasirun sering melihat benda blawong di rumah-rumah dalam lingkungan Keraton Yogya, suatu saat ia memberanikan diri buat menanyakan ke pemiliknya apakah benda itu dijual atau tidak," katanya.

Blawong adalah benda tradisi Jawa yang termasuk sudah langka dan bernilai cukup tinggi. "Ia merespons dengan lukisannya," terang Goro.

Gak cuma itu saja, namun Nasirun juga mengoleksi arsip berupa surat-surat lama sang maestro Affandi yang isinya menceritakan pertemuan-pertemuannya dengan para seniman seangkatannya. Disitulah Nasirun mengetahui banyak para seniman yang disebut dalam catatan tersebut.

"Perilaku Nasirun kepada benda-benda tersebut seperti mendaur-ulang fisik dan fungsinya atau saat ini mungkin disebut up-cycle yang menambah tafsir dan mengubah makna kepada benda-benda fungsional menjadi simbolik," ungkapnya.

Pameran tunggal Nasirun: Memorabilia digelar pada 19 Maret hingga 27 April 2025 di Orbital Dago, Jalan Rancakendal Luhur Nomor 7, Bandung.

Profil Nasirun

Nasirun lahir di Cilacap, Jawa Tengah tahun 1965. Keluarganya dari lingkungan petani. Ia adalah salah satu seniman kontemporer Indonesia yang dikenal luas dengan gaya khasnya yang memadukan unsur budaya Jawa, spiritualitas, dan ekspresi yang kuat dalam karya-karyanya.

Karyanya banyak terinspirasi dari wayang, mitologi Jawa, serta simbol-simbol mistik dan spiritual, menggunakan elemen khas seperti tokoh pewayangan, aksara Jawa, motif batik, bahkan kaligrafi dan abstrak ekspersionistik.

Pameran tunggal yang pernah digelar oleh Nasirun antara lain; Mirota Kampus Yogyakarta dan Cafe Solo, Bank Bali di Yogyakarta (1993), Ngono Yo Ngono, Mung Ojo Ngono, Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (1999), Nadi Gallery di Jakarta (2002). Pameran tunggal terakhirnya diadakan di Sangkring Art Space, Yogyakarta dengan tema Salam Bekti pada 2009 untuk peringatan dan mengenang 1000 hari meninggal ibundanya.

Sementara untuk pameran-pameran bersama yang pernah Nasirun ikuti antara lain; Pameran Bali Biennale (2005), Pameran Bersama Foto, Grafis, Lukisan People Need The Lord di Jakarta (2006), Biennale Jogja IX: Neo-Nation (2007), Un[real] Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (2009), Common Sense Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (2010).




(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO