Museum MACAN Umumkan 3 Pameran Seni Terbesar Sepanjang 2025

1. Pointing to the Synchronous Windows: 10 Mei dan 24 Mei hingga 5 Oktober 2025
Pameran ini menampilkan karya-karya terpilih dari koleksi Museum MACAN yang menjelajahi hubungan dinamis antara tubuh dan ruang, menantang anggapan bahwa keterhubungan keduanya adalah netral.
Karya seniman perupa Indonesia dan mancanegara yang berpartisipasi di antaranya Ed Ruscha, Josef Albers, Affandi, Ay Tjoe Christine, Kazuo Shiraga, Mark Grotjahn, Julian Opie, Pinaree Sanpitak, A.D. Pirous, Yayoi Kusama, Lee Bul, Sudjana Kerton, Ahmad Sadali, Lee Man Fong, dan lain-lain.
2. Kei Imazu: The Sea is Barely Wrinkled (Laut Nyaris Tak Beriak): 24 Mei hingga 5 Oktober 2025
The Sea is Barely Wrinkled (Laut Nyaris Tak Beriak) menyusuri 'peta waktu' yang menghubungkan masa lalu kolonial Indonesia, tantangan ekologis masa kini, dan mitologi lokal. Terinspirasi dari tragedi tenggelamnya kapal Batavia pada 1628, pameran ini menyoroti warisan kolonial yang masih berlangsung serta isu-isu lingkungan yang mendesak di Jakarta.
Pameran ini juga menampilkan figur mitologis Indonesia seperti Dewi Sri dan Nyai Roro Kidul sebagai narasi tandingan terhadap paradigma kolonial yang antroposentris.
Kei Imazu asal Jepang adalah perupa yang berbasis di Bandung yang memadukan teknik artistik tradisional dengan teknologi digital untuk menavigasi dan menggali sejarah secara non-linear. Sejak pindah ke Bandung, ia mengeksplorasi warisan kolonial dan transformasi lingkungan.
3. Olafur Eliasson: Your Curious Journey: 22 November 2025 - 5 April 2026
Your Curious Journey adalah pameran keliling yang menghadirkan beragam karya seni lintas media, menampilkan tema-tema utama dalam praktik Olafur Eliasson. Selama tiga dekade eksplorasi artistiknya, karya-karya Eliasson terus mempertanyakan persepsi, mendefinisikan ulang pengalaman spasial, dan menanggapi tantangan lingkungan.
Sebagai bagian dari tur Asia Pasifik, Your Curious Journey telah dipresentasikan di Singapore Art Museum, Auckland Art Gallery Toi o TΔmaki, dan Taipei Fine Arts Museum sebelum tiba di Museum MACAN Jakarta. Pameran ini akan berakhir di Museum of Contemporary Art and Design, Manila.
(tia/pus)