Museum MACAN Targetkan 5.000 Siswa, Buat Lihat Pameran hingga Edukasi Seni

Direktur Museum MACAN, Venus Lau, dalam sambutannya mengatakan pendidikan di bidang seni sangat penting.
"Kami mendorong anak-anak agar melihat dunia dari perspektif baru, mengembangkan empati, dan menumbuhkan rasa hormat terhadap banyak pendapat. Nilai-nilai yang sama pun didapatkan bersama dengan Mitsubishi Corporation," kata Venus Lau di Museum MACAN pada Jumat (28/2/2025).
Baca juga: 7 Karya Seni Terfenomenal |
Sepanjang Januari sampai akhir Februari, sudah ada 1.256 siswa dan 126 pendidik dari empat sekolah negeri di Jakarta yang diberikan akses gratis ke museum.
"Akhir tahun ini, kami berharap dapat menjangkau lebih dari 5.000 siswa melalui kemitraan ini dan memungkinkan buat meningkatkan program kami dengan teknologi dan metodologi yang baru," sambungnya.
Hal yang sama diungkap oleh General Manager Mitsubishi Jakarta Representative Office, Takahiro Zaizen. Dia mengatakan ini bukan pertama kalinya bekerja dengan museum.
"Kami sudah berkolaborasi dengan museum-museum dunia lainnya. Lewat kemitraan ini, bisa mendorong penciptaan seni yang lebih baik lagi," katanya saat sambutan.
Kolaborasi dua institusi ini diakui oleh Curatorial Manager dan Head of Education Museum MACAN Nin Djani seperti jodoh yang dipertemukan oleh semesta. "Program edukasi seni Museum MACAN kan memang sudah lama berjalan sejak awal museum dibuka tahun 2017. Dulu didukung institusi lain, kami mencari kira-kira siapa ya yang punya visi misi serupa," katanya.
Setelah melalui proses yang panjang, kolaborasi terjalin. "Setahu saya, mereka sudah pernah mendukung museum-museum di Jepang dan Amerika, dan kebetulan punya misi yang serupa secara global," terangnya.
Sejak 2017 hingga 2024, Museum MACAN berhasil mendatangkan sekitar 287 ribu murid sekolah, 6.800 guru dan edukator bidang seni dari 800 sekolah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Jadi memang school visit sudah ada dari awal. Kami juga punya program untuk mengajarkan guru-guru atau edukator seni untuk berjejaring dan membahas isu. Pembuatan materi edukasi yang nggak cuma melibatkan guru seni juga, karena merespons kurangnya tenaga guru seni di Indonesia," pungkasnya.
Hingga 6 April nanti, Museum MACAN masih membuka pameran retrospektif dari seniman Thailand Korakrit Arunanondchai dan Natasha Tontey. Di ruang seni anak, juga ada Ulik Ulak Alik yang dikembangkan bekerja sama dengan Playo, sebuah sebuah studio kreatif nan dinamis yang berbasis di Jakarta.
Berakar pada tema 'bentuk, fungsi, dan kekacauan (fiasco)', Ulik Ulak Alik dirancang sebagai taman bermain multi-sensori yang penuh warna, dengan objek modular dengan beragam bentuk dan ukuran.
(tia/dar)