Teater Populer Hidupkan Lagi Lakon Dag Dig Dug Karya Putu Wijaya

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Seniman Slamet Rahardjo (kedua kiri), Niniek L Karim (kedua kanan), Donny Damara (kiri) dan Reza Rahardian (kanan) memainkan peran saat latihan pementasan lakon bertajuk dag dig dug di Jakarta, Senin (13/1/2025). Teater Populer bersama AP Production dan Bakti Budaya Djarum Foundation akan menyajikan lakon bertajuk dag dig dug yang disutradarai Slamet Rahardjo dan ditulis Putu Wijaya pada 25-26 Januari 2025 di Teater Salihara. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/Spt.
Lakon Dag Dig Dug disutradarai oleh Slamet Rahardjo dan bakal dipentaskan pada 25-26 Februari 2025 di Teater Salihara, Jakarta Selatan. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Jakarta - 47 tahun berlalu, lakon Dag Dig Dug yang ditulis oleh Putu Wijaya dipentaskan pertama kalinya. Hampir lima dekade berlalu, Dag Dig Dug kini dihidupkan lagi oleh Teater Populer. Kelompok teater yang berdiri sejak 1968 mengadaptasi naskah realis yang ditulis sang dramawan yang mengusung konsep Bertolak Dari Yang Ada.

Teater Populer bukan sembarang kelompok teater. Awalnya bernama Teater Populer Hotel Indonesia yang didirikan oleh Teguh Karya kini estafet kepemimpinannya berada di tangah tangan Slamet Rahardjo.

Slamet Rahardjo yang dikenal sebagai aktor dan sutradara senior Tanah Air, menyutradarai lakon Dag Dig Dug yang diadaptasi dari karya dramawan Putu Wijaya. Bukan sembarang cerita, Slamet yang juga menjadi pemeran utama sebagai Bapak dalam Dag Dig Dug menceritakan asal muasal naskahnya.

"Saya juga sebagai peran utama bapak, mendapat kabar dari orang luar. Orang yang saya kenal dan yang saya anggap dari anak kandung saya. Kebenaran saya dan kebenaran dari mereka," terangnya saat ditemui di Teater Sanggar Populer, kawasan Kebon Pala, Jakarta Pusat, Kamis (16/1/2025).

Konflik utama dalam lakon Dag Dig Dug bergulir ketika uang duka dari kematian Chaerul Umam diberikan kepada Bapak (Slamet Rahardjo) dan Ibu (Niniek L Karim) di desa. Giarno (Donny Damara) dan Giarto (Reza Rahadian) sebagai rekan kerja Chaerul Umam, anak angkat dari Bapak dan Ibu, datang menemuinya setelah kematian Chaerul Umam.

Reza Rahadian mengatakan dalam konteks lakon Dag Dig Dug, seorang suami bisa memanipulasi keadaan. "Bapak begini, ibu punya pikiran sendiri. Cerita itu mulai datang dari kami berdua membawa uang, persoalan itu muncul," katanya.

Permasalahan uang itu dibicarakan dalam ranah domestik. "Lebih banyak soal uang dan dipakai untuk apa, buat saya konteksnya," ungkap Reza.

Lakon Dag Dig Dug diproduseri oleh Paquita Widjaja dan Samuel Wattimena dengan Co Produser Taba Sancabakhtiar. Selain menampilkan Slamet Raharjo, lakon Dag Dig Dug juga akan menampilkan Niniek L Karim, Donny Damara, Reza Rahadian, Kiki Narendra dan Jose Rizal.

Berlatarkan tempat di Yogyakarta, Jawa Tengah, lakon DAG DIG DUG mengisahkan tentang Chaerul Umam, seorang mahasiswa yang berpengetahuan luas, cerdas, rendah hati, berkharisma dan pimpinan gerakan mahasiswa tiba-tiba menjadi pembicaraan karena tewas secara tiba-tiba dalam kasus tabrak lari.

Kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh Chaerul Umam dicurigai sebagai kecelakaan yang direncanakan. Kecurigaan itu didasarkan pada kejanggalan alasan kematiannya.

Pentas Dag Dig Dug bakal digelar selama dua hari pada 25-26 Februari 2025 di Teater Salihara, Jakarta Selatan.




(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO