Cerita di Balik Lukisan 'Sang Presiden 2001' Karya Perupa Hardi

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pameran Jejak Perlawanan Sang Presiden 2001 karya Hardi digelar di Galeri Nasional, Jakarta, Kamis (9/1/2025). Yuk lihat.
Lukisan 'Sang Presiden 2001' yang dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat. Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta - Setahun setelah perupa senior Hardi meninggal dunia, puluhan karya-karyanya dipamerkan di Galeri Nasional Indonesia (GNI). Dibuka oleh Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon tadi malam, untuk pertama kalinya lukisan 'Sang Presiden 2001' dipajang di Gedung A, GNI.

Jika detikers melihat langsung ke Gedung A, dari pintu masuk, sebuah karpet merah menyambut pencinta seni. Lukisan yang jadi spotlight itu berada di bagian depan ruang pamer.

Sang Presiden 2001 itu adalah sindiran Hardi terhadap era Orde Baru. Saat itu, Hardi mengibaratkan dirinya sebagai sebagai seorang presiden yang berpakaian militer. Di bagian atas kanvas, ada tulisan 'Presiden RI Th 2001'.

Lukisan itu menjadi trigger terhadap peristiwa Desember Hitam dan lahirkan Gerakan Seni Rupa Baru di tahun 1975. Kegelisahan terhadap kondisi sosial-politik yang ada sepanjang karier Hardi ada jauh sebelum ia menjadi seniman profesional.

Kurator pameran, Dio Pamola c, menuturkan lukisan itu jadi hal yang ikonik dari sosok Hardi.

"Pameran ini jadi sebuah kehormatan emas bagi kita, mengenang Hardi dengan segala perjalanan yang mungkin ada yang suka atau tidak. Tentunya, karyanya mengisi kemerdekaan Indonesia, bentuk visual yang metafora tapi penuh nuansa kritik," katanya ditemui di sela-sela pembukaan pameran di Galeri Nasional Indonesia, tadi malam.

Menurut cerita Dio, lukisannya Hardi menentang hegemoni Orde Baru di bawah pemerintahan Soeharto dan militer. Karyanya pertama kali dipajang di pameran Forum Pelukis Muda Indonesia di TIM pada 1980, Hardi ditangkap dengan tuduhan makar. Hardi ditahan dan diinterogasi habis-habisan selama tiga hari.

"Sampai akhir hayatnya, Hardi tetap mengkritik kondisi sosial dan politik di Indonesia. Ada satu lukisannya yang belum selesai dilukis, sebulan sebelum meninggal masih sketsa tentang Ka'bah.

Pada 2011, Hardi juga pernah melukis di depan gerbang masuk Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat. Dia melukis gedung DPR RI sebagai WC Umum yang berlatarkan gedung megah tersebut.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO