Spesial! Eka Kurniawan Rayakan 20 Tahun Lelaki Harimau dengan Cerpen Mat Pisau

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Eka Kurniawan saat ngobrol soal perayaan 20 tahun Lelaki Harimau dan cerpen Mat Pisau di kantor Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2024).
Eka Kurniawan saat ngobrol soal perayaan 20 tahun novel Lelaki Harimau dan cerpen Mat Pisau di kantor Kompas Gramedia, Jakarta Barat, hari ini. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Sastrawan Eka Kurniawan merayakan 20 tahun lahirnya novel Lelaki Harimau dengan edisi yang spesial. Tak cuma peluncuran sampul terbaru yang didesain oleh seniman Yogyakarta Wulang Sunu, tapi juga ada bonus cerita pendek (cerpen) berjudul Mat Pisau.

Cerpen setebal 24 halaman hanya diterbitkan di edisi spesial 20 tahun novel Lelaki Harimau yang diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama (GPU). Editor Senior Bidang Sastra GPU, Mirna Yulistianti, mengatakan pihak penerbitnya hanya mencetak edisi spesial sebanyak 5.000 eksemplar saja.

"Di sistem pre-order cuma ada 1.000 eksemplar dan khusus reseller yang kami posting di Instagram, jadi memang sengaja kasih kesempatan buat beli di reseller, dan sisanya bakal ditaruh di toko-toko buku," terangnya saat jumpa media terbatas di kantor Kompas Gramedia, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2024).

Mirna menjelaskan bonus cerpen Mat Pisau jadi yang istimewa. "Khusus untuk PO Lelaki Harimau di usianya yang 20 tahun, biasanya kan nulis atau bikin buku ada alasannya misalnya merespons gejala sosial, untuk Mat Pisau khusus untuk Lelaki Harimau," terangnya.

Cerpen Mat Pisau menceritakan tentang sosok remaja laki-laki bernama Mat yang mengalami perundungan. Suatu hari, ia yang terbuang dari kondisi sosialnya melihat pisau dan menjadi tertarik akan cahayanya.

Eka Kurniawan saat ngobrol soal perayaan 20 tahun Lelaki Harimau dan cerpen Mat Pisau di kantor Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2024).Dari kiri ke kanan: Chief Editor Gramedia Pustaka Utama Andi Tarigan, novelis Eka Kurniawan, dan Editor Senior Bagian Sastra GPU Mirna Yulistianti saat ditemui di kantor Kompas Gramedia, Palmerah Barat, Jakarta Barat, Senin (16/12/2024). Foto: Tia Agnes/ detikcom

"Ceritanya memang tentang seorang anak yang terbuang dari kelompoknya dan masyarakat lalu menemukan cahaya dari satu obyek. Orang-orang biasanya takut karena pisau tajam, tapi ia menemukan jalan untuk diakui oleh masyarakat," kata Mirna.

Dari situ, karakter Mat dikembangkan oleh Eka Kurniawan dan lambat laun dibangun sampai akhir cerita yang mengejutkan.

"Aku bisa bilang, bacanya jangan tergesa-gesa karena selain 24 halaman, sayang banget kalau baca buru-buru. Cerpen ini detail dan pengembangan karakternya menarik banget. Alur dan latarnya juga," tuturnya.

Lewat kisah Mat Pisau, ada ironi sosial yang terjadi di masyarakat. "Bahkan di beberapa wilayah masih mengalami nasib serupa," tukasnya.

Bagaimana cerita Eka Kurniawan dalam menggarap kisah Mat Pisau? Simak artikel berikutnya.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO