Timun Jelita, Novel Komedi Terbaru Raditya Dika Setelah 6 Tahun

Ini adalah novel bergenre komedi ke-8 setelah Ubur-Ubur Lembur yang terbit pada 2018 lalu. Pria yang juga dikenal sebagai seorang komika dan Podcaster itu cerita judul buku Timun Jelita diambil dari nama dua karakter di dalam novelnya.
"Nama timun kan tumbuh-tumbuhan ya, sayur-sayuran. Gue baru ngeh pas dipublikasi ke publik bahwa buku barunya ini kok sayuran ya, bang? Kata netizen. Karena memang tidak diniatkan sekarang sayuran, yang dulu binatang. Gue memang cari karakter unik, ketemulah nama Timun, seorang bapak-bapak berusia 40 tahun nge-band sama sepupunya Jelita yang seorang mahasiswi," tuturnya ketika diwawancarai redaksi detikpop di kantor GagasMedia, Jalan H Montong, Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).
Dalam novel Timun Jelita menceritakan tentang seorang akuntan freelance bernama Timun yang punya keinginan buat nge-band dan berkarya di bidang musik. Sayangnya karena anggapan terlalu tua buat nge-band, dia kesulitan ketemu teman yang bisa diajak bermusik.
Timun pun berjumpa dengan Jelita seorang sepupunya yang masih kuliah. Dari situ, karya musik duo Timun Jelita pun rilis.
Tapi menurut Raditya Dika, inspirasi buat cerita di dalam buku dari dunia musik dan anak band berasal ketika penawarannya diajak main band di sekolah anaknya.
![]() |
"Gara-gara nge-band di sekolah anak, jadi ingin bikin ini. Akhirnya gue bikin 4 lagu yang baru dirilis sekitar tiga hari yang lalu, sebelum buku ini terbit," terang pria yang akrab disapa Dika.
Raditya Dika bersama dengan vokalis Mutiara Amadea meluncurkan 4 lagu yang berjudul Jika Bersamamu, Juga Berdua, Sadar Diri, dan Bukan Orang Pintar. Lagu-lagu itu bisa didengarkan di platform Spotify maupun YouTube.
Awalnya Mau Bikin Band
Raditya Dika cerita sebenarnya dia sama sekali nggak mau merilis buku tahun ini. "Niatnya mau rilis lagu saja, mau bikin band saja, tapi kalau tiba-tiba keluarin lagu jadi nggak punya legitimasi itu. Gue pikir, sekalian saja gue bikin OST yang orang familiar yaitu buku," terangnya.
Novel komedi Timun Jelita adalah produk dari lagu-lagu yang sudah dibuatnya. Selama ini, banyak penggemarnya yang suka dengan beragam buku yang ditulis Raditya Dika. Di akun YouTube pribadinya, juga sudah ada 8 cerpen yang dipublikasikan.
"Sekalian aja deh, OSt ini adalah produknya, orang percayanya kan di kepenulisan ya. Cerpen sudah dikeluarin gratis, di kelas menulis juga. Mudah-mudahan orang bisa percaya dengan projectnya, jadi serius dengerin lagunya," kata Raditya Dika.
Tetap Genre Komedi
Sejak novel Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh terbit pada 2005 dan sukses diadaptasi ke layar lebar di 2009. Berlanjut dengan Cinta Brontosaurus di 2006, Radikus Makankaus: Bukan Binatang Biasa, setahun berikutnya dengan Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang.
Ada juga novel Marmut Merah Jambu di Desember 2009, Manusia Setengah Salmon, Koala Kumal, hingga yang terbaru Ubur-Ubur Lembur, Raditya Dika selalu menuliskan buku bergenre komedi.
"Di buku Timun Jelita ini juga tetap komedi yang sederhana dengan diksi yang gampang. Plot yang ringan. Iya masih sama (dengan karya sebelumnya)," tuturnya.
Tapi Raditya menegaskan buku terbarunya ini bukan pakai teknik esai personal atau personal literatur. "Buku ini lebih ke fiksi naratif, yang tidak bergaya esai," tukasnya.
Gimana cerita proses kreatif Raditya Dika dalam menulis Timun Jelita? Simak artikel berikutnya ya.
(tia/dar)