Pameran Seni Imersif Basoeki Abdullah Jadi Eksibisi Terpenting

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Jumpa pers Pameran Imersif Indonesia dalam Sketsa: Basoeki Abdullah di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta Pusat.
Pameran seni imersif Basoeki Abdullah digelar di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Jakarta Pusat, hingga April 2025. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Galeri Indonesia Kaya (GIK) persembahkan pameran seni imersif terbaru Indonesia dalam Sketsa: Basoeki Abdullah hingga April 2025 nih, detikers.

Untuk pertama kalinya, lukisan-lukisan Basoeki Abdullah digubah jadi karya seni imersif. Seluruh area GIK kini memamerkan karya-karya dari sang maestro.

GIK yang bekerja sama dengan Gondola Team (sekelompok seniman multidisiplin) berhasil mewujudkannya dalam jangka waktu 3 bulan saja. Laila Azra dari pemrakarsa Gondola Team cerita pameran seni imersif Basoeki Abdullah jadi eksibisi yang penting bagi generasi muda.

"Lewat pameran ini, kami mau kasih lihat ke mereka, Indonesia itu benar-benar kaya, ini adalah salah satu misi pendidikan dan menambah pengetahuan pada masyarakat luas, generasi muda," terangnya di GIK, Grand Indonesia West Mall, Jakarta Pusat, hari ini.

Pemerhati seni Amalia Wirjono juga ngomong hal yang sama. Di zaman sekarang, harus menerima dengan perkembangan teknologi, mapping, dan VR.

"Kita butuh pameran seperti ini. Betul (pameran dengan durasi lama), karena kami juga sebelum event ini sempat ngobrol, seharusnya selevel anak SMA sudah diberikan pelajaran sejarah seni rupa Indonesia," ucapnya.

"Saya pernah jadi dosen di ITB dan ngobrol dengan anak-anak seni rupa, nggak ada obrolan soal ini. Tergantung dosennya siapa ya, saya nggak bisa mengubah kurikulum, tapi seharusnya pembicaraan sejarah seni rupa Indonesia khususnya Basoeki Abdullah ada di kurikulum kita," tegasnya.

Para pengunjung Galeri Indonesia Kaya dapat menikmati 14 karya dari Basoeki Abdullah yang diolah dan disajikan kembali melalui media virtual. Mulai dari lukisan Flora dan Fauna Kekayaan Langka (1980-an), Perubahan Kehidupan Dunia (1960-70an), Sungai Tak Pernah Kembali (1970-an), Pantai Flores (1942), Jika Tuhan Murka (1950, Pemandangan di Kintamani (1950-an), Landscape of Gunung Merapi (1970-an).

Ada juga kisah pewayangan seperti lukisan Bima Suci Berjuanglah Sampai Tercapai (1984), Pertempuran Gatotkaca Lawan Antasena Memperebutkan Sembadra (1954), Perkelahian Antara Rahwana dan Jatayu Memperebutkan Sita (1950-1954), selain itu ada juga lukisan digital dari Potret Diri Basoeki Abdullah (1940-an), Potret Diri RA Kartini (1976), Potret Diri Ir. Soekarno, dan juga Potret Diri dr. Wahidin Sudirohusodo.

detikers yang suka sama karya-karya Basoeki Abdullah, bisa nikmatinya secara tak biasa.


(tia/dar)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO