Harapan Seniman Mural pada Kementerian Kebudayaan

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Presiden Joko Widodo (Jokowi) heran banyak mural tentang kritik ke pemerintah di sejumlah daerah dihapus. Jokowi menyebut mural itu sebenarnya urusan kecil.
Salah satu mural yang ada di Jakarta. Foto: Andhika Prasetia/detikcom
Jakarta - Isu pembungkaman dalam berkesenian di ranah mural dan street art mencuat setelah beberapa mural yang muncul di Jakarta dihapus oleh aparat pemerintah saat pandemi lalu. Peristiwanya jadi sorotan nasional selama dua bulan.

Mural memang identik dengan seni jalanan, karyanya pun terkesan ilegal. Ekspresi para street artist terancam dapat represi lagi di kemudian hari.

Kini setelah Kementerian Kebudayaan resmi terbentuk di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran Rakabuming, para seniman berharap banyak. Apa saja harapannya?

"Kalau aku pribadi, harapan banyak orang juga ya. Fadli zon sebagai orang kebudayaan pilihan yang tepat. Tapi nggak tahu nanti ketika dia menjabat pemerintahan, apakah sesuai praktiknya. Dari kami tahu, Fadli Zon salah satu pejabat pemerintahan yang peduli kebudayaan. Sering datang ke Yogya, dan beli karya kawan-kawan," terang Anagard ketika dihubungi detikpop.

Pria yang berdomisili di Yogyakarta dan aktif berkarya di jalanan itu bilang, Kementerian Kebudayaan jadi harapan bagi para seniman di seluruh Indonesia.

"Aku yakin dia sangat pintar, dia tahu bahwa penting suatu bangsa memiliki satu kebudayaan yang maju dalam kontekstual juga. Dalam konteks demografi, seni terutama kesenian dibuka selebar-lebarnya, demokratisasi, dan kebebasan sipilnya," ucapnya.

Mural Tulisan Dibungkam di Yogyakarta Dihapus AparatMural Tulisan Dibungkam di Yogyakarta Dihapus Aparat Foto: Anagard/ Instagram

"Sehingga tidak ada lagi seperti (kasus) sebelumnya, soal pembungkaman, diskriminasi, sampai kriminalisasi seniman agar praktik kesenian dipermudah dan dibuka selebar-lebarnya. Sehingga peluang itu rata dan tidak terpusat di Jawa saja," lanjut Anagard.

Bahkan ia menyarankan agar pemerintah buat payung hukum bagi karya seni semi publik atau seni jalanan. "Nggak sekadar mikirin kapitalisasi, tapi yang juga sangkut paut dengan ruang publik. Harapannya pada Fadli Zon itu dipermudah. Padahal kalau seniman jalanan dikasih peluang banyak sekali manfaatnya," tegasnya.

Sama halnya dengan diucap Ohaiyoh dari HSC Forum. Komunitas street art dari Tangerang ini sempat heboh dengan karya mural beberapa senimannya yang dapat represi dari aparat sampai dihapus.

Ohaiyoh bersyukur adanya Kementerian Kebudayaan yang baru, tidak digabung dengan ranah lain. "Kalau di street art, seni urban itu kan masih fleksibel, masih bisa mengikuti zaman, semoga aja si kementerian yang baru ini bisa melek, nggak cuma di seni urban aja yang lagi hype-hype nya, tapi juga kebudayaan-kebudayaan yang sudah melek," katanya.

Mural dan grafiti kontroversial yang viral setelah dihapus aparat. (Istimewa)Mural dan grafiti yang viral setelah dihapus aparat. (Istimewa) Foto: Mural dan grafiti kontroversial yang viral setelah dihapus aparat. (Istimewa)

Ketika kasus mural HSC Forum dihapus oleh aparat, Ohaiyoh cerita justru pemerintah pusat yang mencoba menjadi penengah. Tapi jajaran di bawahnya yang terkesan 'selalu takut' dengan masalah kecil yang akan jadi besar.

"Jadi hmm.. mereka itu terlalu takut, protektif istilahnya, karena mereka mempertahankan pekerjaan dan jabatannya supaya nggak kelihatan orang pusat atau di atasnya mereka, sudah membungkam duluan dari akarnya, seharusnya bukan tugas Kementerian Kebudayaan lagi tapi mencakup semuanya," ungkapnya.

Bagi seniman-seniman street art, yang terpenting adalah karyanya hingga pesannya sampai ke publik. "Identitas kita ini nggak terlalu penting. Yang terpenting tersampaikan sih sebenarnya, cuma aku baca artikel Fadli Zon juga mau bikin Omnibus Law, aku juga nggak ngerti kok akan gimana dan seperti apa. Kita lihat saja ke depannya," pungkasnya.

Sepanjang pekan ini, redaksi detikpop sedang mengulas harapan sampai rekomendasi dari seniman, budayawan sampai pelaku seniman Tanah Air terhadap Kementerian Kebudayaan yang baru saja terbentuk. Simak artikel berikutnya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO