Cerita Dee Lestari Selalu Buat Skema Kerja saat Menulis

Ketika diwawancarai detikcom via email, Dee Lestari cerita sebelum memulai cerita khususnya karya panjang seperti novel, seorang penulis sebaiknya punya perencanaan. Hal itu seperti susunan cerita maupun skema kerja.
"Semakin sering kita menulis, kita akan semakin lihai menemukan titik imbang antara perencanaan dan kejutan," terangnya.
Dee Lestari pun selalu percaya setiap proses kreatif yang dijalaninya akan ada kejutaan. Tapi jika penulis tidak punya perencanaan sama sekali, maka akibatnya akan fatal sekali.
"Maka cerita kita berisiko tidak selesai atau lama selesai," tegasnya.
Novelis yang telah menerbitkan 17 buku itu juga ngaku ketika membuat cerita panjang, ia punya formula tertentu.
"Untuk membuat cerita panjang, saya biasa memakai formula 15 Beat Save the Cat. Dan saya menyusun agenda kerja saya berdasarkan formula Kalkulator Komitmen yang saya buat di Kelas Kaizen Writing," kata Dee.
Seperti yang diwawancarai detikcom pada April 2020, Dee Lestari pernah menerangkan tentang Kaizen Writing Workshop yang dibukanya bagi penulis muda. Dia membagi tiga modul yakni Ide, Peta Cerita, dan Struktur Kerja. Modul kedua tentang Seni Bercerita: Menghidupkan Cerita dan Karakter. Modul ketiga, Sentuhan Profesional: Riset, Swasunting, dan Disiplin Kaizen.
Kata 'kaizen' sengaja diambil Dee Lestari dari filosofi populer Jepang. Kaizen juga berarti perubahan menuju arah yang lebih baik lagi serta secara berkesinambungan.
Novelis Rectoverso itu kembali melanjutkan memilih kaizen sebagai prinsip menulis sudah dilakoninya seiring dengan profesi sebagai penulis.
"Dalam menulis itu tidak ada jalan pintas dan harus meningkatkan jam terbang," ungkapnya.
(tia/pus)