Sentilan Seniman Begok Oner pada Kondisi Kota Yogyakarta

Begok Oner menghadirkan puluhan karya seni dua dimensi dan tiga dimensi dalam pameran tunggal Politik Tempat: Reruntuk yang berlangsung di Artloka, Wisma Geha, Jakarta Pusat.
Selama beberapa tahun terakhir, kawasan di area sekitar Keraton Yogyakarta berada dalam tahap pengalihfungsian ke bentuk semula. Rumah-rumah warga yang berada dalam lingkaran keraton dibongkar.
Manager Program Artloka, Fibrilenio Rafi, cerita kalau tahun ini alihfungsi itu berada di bagian selatan setelah sebelumnya rumah warga dibongkar di bagian timur desa.
"Dari sisi selatan mulai dihancuri awal tahun ini. Sebenarnya rencana Sultan masih panjang ya, karena mau dikembalikan ke fungsinya semula sebagai area Keraton Yogyakarta," tuturnya ketika diwawancarai detikpop, belum lama ini.
![]() |
Lewat karya yang ditampilin, Begok Oner ngaku tak mau mengkritik kebijakan Sultan Yogyakarta maupun pemerintah sosial. Tapi eksibisi Reruntuk ingin hadirkan keresahan sosial yang terjadi di masyarakat kota Yogyakarta.
"Saya selalu diskusi dengan Mas Begok, kita lihat isu sosialnya saja. Nggak menyindir pemerintah yang sedang melakukan ini, lebih ke kondisi sosial, kehilangan tetangga, lingkungan jadi sepi, tetangga sudah pada pergi, pergi ninggalin tempat kelahiran, curhat yang komentar lebih sengsara, lebih ke isu sosialnya saja," tuturnya.
Uniknya, Begok Oner mengambil tembok bekas reruntuhan dinding di area tersebut lalu menggambar di atasnya. Ada mural yang bertuliskan kata-kata keresahan tersebut, ada juga gambar kondisi kota pelajar tersebut. Karya itu diberikan judul dengan titik koordinat.
"Tembok seperti ini yang jadi sasaran empuk bagi teman-teman grafiti dan street artist," pungkasnya.
Begok Oner dikenal sebagai street artist yang telah mengikuti banyak kompetisi seni. dia memenangkan 1nd Mural Competition Sebelas Maret University (2016), 1st Graffiti Competition Yogyakarta (2022) hingga Finalis UOB Painting of The Year 2022.
Dia juga telah menggelar berbagai pameran kolektif di antaranya di Asmaraloka Gallery Prawirotaman Hotel, Yogyakarta (2023), ARTJOG- Expanding Awareness Jogja National Museum, Yogyakarta (2022), Pencitraan, Ruang Dalam Arthouse, Yogyakarta (2023), FOMO, Indie Art House, Jakarta (2023).
(tia/dar)