Goresan Ilustrasi Emte soal Jakarta Mejeng di Jerman

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte gelar pameran tunggal di Jerman.
Emte menggelar pameran tunggal bertajuk REST.LESS.NEST: Life in a Megacity yang dibuka pada 18 Oktober di Kunstraum Traube, galeri yang ada di Mühltal-Traisa, Jerman. Foto: Courtesy of Muhammad Reza
Jakarta - Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte menorehkan prestasi membanggakan Indonesia lewat pameran tunggal perdananya nih, detikers. Emte menggelar pameran tunggal bertajuk REST.LESS.NEST: Life in a Megacity yang dibuka pada 18 Oktober di Kunstraum Traube, galeri yang ada di Mühltal-Traisa, Jerman.

Ada 50 gambar dan lukisan cat air yang menggambarkan kehidupan tentang kota Jakarta. Sebagai seniman yang lahir dan tumbuh besar di Jakarta, Emte berhasil menangkap pemandangan kota lewat cara yang nggak biasa.

Direktur dan Pemilik Galeri Kunstraum Traube Volkmar Hoppe menuturkan kolaborasi bersama Emte sejalan dengan misi galeri dengan menggaet seniman internasional.

"Kami sangat bangga bisa menampilkan karya-karya Emte di galeri kami. Saya pikir ini kesempatan luar biasa untuk memperkenalkan audiens kami kepada seniman internasional sekaligus konteks yang melatarbelakangi praktik mereka," ungkap Volkmar Hoppe dalam keterangan yang diterima detikcom pada Selasa (22/10/2024).

Menurut Volkmar Hoppe, goresan ilustrasi Emte berhasil menangkap permasalahan kota Jakarta yang sangat kompleks dan berbeda dengan kondisi yang dialami di Jerman.

Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte gelar pameran tunggal di Jerman.Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte gelar pameran tunggal di Jerman. Foto: Courtesy of Muhammad Reza

"Melalui pengamatan Emte yang sangat personal, saya rasa kita semua bisa terinspirasi dengan cara-cara kreatif para seniman dalam mengangkat isu-isu sosial dari sekitar mereka," terangnya Volkmar.

Emte juga menjelaskan gambaran jalanan kota Jakarta dengan seluk-beluknya ibarat 'rumah kedua'.

"Jalanan ibarat rumah kedua buat warga Jakarta seperti kita. Setiap hari, kita berkendara ke stasiun terdekat, naik bus atau kereta, kemudian naik ojek - karena memang motorlah alat tercepat buat keliling kota," kata pria yang berprofesi sebagai ilustrasi selama 25 tahun terakhir.

Ilustrasi yang digambar oleh lulusan DKV Institut Kesenian Jakarta itu berhasil ditampilkan dengan penuh warna dan unsur 'plesetan'. Lewat puluhan gambar itulah, ia ingin merayakan kekuatan masyarakat penghuni kota.

Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte gelar pameran tunggal di Jerman.Ilustrator Muhammad Taufiq atau Emte gelar pameran tunggal di Jerman. Foto: Courtesy of Muhammad Reza

"Saya sadar kalau kehidupan yang 'tua di jalan' seperti ini memang tidak ideal. Inilah alasan kenapa judul pamerannya bergulir seputar permainan kata 'restlessness' (kegelisahan) dan 'nest' (sarang/rumah). Tapi yang ingin saya soroti di sini adalah orang-orang biasa yang menemukan caranya untuk bertahan hidup," tukasnya.

Pameran tunggal Emte di Jerman dibuka hingga 1 Desember 2024. Bagi detikers yang tinggal di seputaran Mühltal-Traisa, Jerman, cus langsung sambangi ke sana ya. Eksibisi dibuka setiap hari pada pukul 14.00-18.00 WIB.

Fun fact-nya nih detikers, galeri seni Mühltal-Traisa, Hesse, Jerman dahulunya adalah bekas gedung Speisehaus zur Traube (Rumah Makan Anggur) yang ada di kawasan bersejarah. Rumah makan itu berhenti beroperasi sejak 1964 dan sempat dipakai sebagai rumah.

Pada 1984, gedung ini dijual dan dipugar menjadi studio repro. Sejak tahun 2020, gedung ini memasuki era baru sebagai pusat seni dan budaya.


(tia/pus)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO