Ini Lukisan Tertua Raden Saleh di Galeri Nasional Indonesia

Sebelum lukisan Perburuan Banteng karya Raden Saleh laku terjual Rp 120 miliar di Prancis, ada satu karya tertua lainnya di Galeri Nasional Indonesia (GNI). Lukisan itu jadi koleksi tetap GNI yang kini tengah dipamerkan dalam Flaneur: Kembara Lintas Dunia hingga 15 November 2024.
Lukisan berukuran 74 x 98 sentimenter itu merupakan cat minyak di atas kanvas. Gambarnya menampilkan suasana mencekam saat dua buah kapal tampak terombang-ambing di antara gulungan ombak.
"Ini lukisan yang dilukis tahun 1840 dan jadi salah satu lukisan kontroversial yang dimiliki oleh Galeri Nasional Indonesia," kata kurator pameran Alam Wisesha saat press tour di Gedung A GNI Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dalam penjelasannya, Alam cerita sebagian besar orang yang menyukai karya Raden Saleh tahu ada cerita tentang Bendera Belanda yang dirusakkan. "Yang abad ke-19 itu belum ada sebenarnya. Baru di tahun 1850-an, Raden Saleh buat lukisan fenomenalnya Penangkapan Diponegoro," terang Alam.
Lukisan berjudul Kapal Tenggelam itu diceritakan terinspirasi dari pengalaman personal Raden Saleh saat melakukan perjalanan kapal dari Indonesia ke Eropa (Inggris). Selama berbulan-bulan ada di kapal, suatu hari Raden Saleh melihat kapal British Marine Vessel terkena badai di awal tahun 1840.
Ada suasana mencekam terlihat dari awan tebal yang gelap dan ombak tinggi. Tapi di bagian atas, ada sinar matahari yang terlihat muncul di balik awan tebal.
Raden Saleh yang punya nama lengkap Raden Saleh Syarif Bustaman adalah seniman Jawa pertama yang berhasil belajar dan melukis di Eropa atas beasiswa pemerintah Belanda.
(tia/wes)