Suka Raden Saleh? Ada Kursi Langka Neo-Geotik Miliknya di Museum Fatahillah

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pameran Furnitur Bertutur di Museum Fatahillah dibuka pada 15 Oktober 2024
Ini kursi Raden Saleh yang ada di pameran Furnitur Bertutur digelar di Museum Fatahillah. Foto: Tia Agnes/ detikcom
Jakarta - Siapa sih yang nggak kenal Raden Saleh? Sosok yang dikenal sebagai pelopor seni lukis modern Indonesia telah melanglang buana di masanya. Lukisannya diburu para kolektor sampai jadi koleksi langka yang ada di Galeri Nasional Singapura.

Tapi tahukah kamu ada satu koleksi langka milik Raden Saleh yang khusus dibuatnya untuk duduk? Ya, Museum Sejarah Jakarta atau dikenal Museum Fatahillah punya satu koleksi furnitur yang disebut sebagai kursi Raden Saleh.

Nah, kursi Raden Saleh itu tengah dipamerkan di Museum Fatahillah yang bisa dilihat publik umum mulai 15 Oktober hingga 27 Desember 2024, loh.

Kurator pameran Furnitur Bertutur, Andrew Henderson, cerita kalau kursi Raden Saleh adalah salah satu koleksi langka yang paling penting buat ditampilkan ke publik.

"Kursi sebenarnya ada dua, dan dibuat khusus untuk Raden Saleh serta ditaruh di rumahnya di Cikini yang sekarang menjadi rumah sakit. Ada banyak potret Raden Saleh duduk di kursi ini," terang Andrew saat ngobrol dengan redaksi detikpop, Senin (14/10/2024).

Pameran Furnitur Bertutur di Museum Fatahillah dibuka pada 15 Oktober 2024Pameran Furnitur Bertutur di Museum Fatahillah dibuka pada 15 Oktober 2024 Foto: Tia Agnes/ detikcom

Menurut keterangan Andrew, cerita di balik kursi tersebut sangat unik. "Kursi Raden Saleh penting buat dipamerkan karena menggabungkan tokoh penting dalam sejarah Jakarta dan Indonesia di masa kolonial dahulu. Koleksi ini melengkapi cerita yang ada di museum," sambung Andrew yang juga berasal dari Southeast Asia Museum Services (SEAMS).

Demi mewujudkan pameran Furnitur Bertutur, Andrew bersama sekitar 60 tim dari berbagai ahli melakukan riset bersama.

"Kami baca ada beberapa literatur tentang kursi Raden Saleh yang dalam sejarahnya Raden Saleh melakukan perjalanan dan tinggal di Eropa selama tahun 1840-an, yang dipengaruhi oleh gaya neo-gotik," terang Andrew dalam bahasa Inggris.

Tapi sekembalinya dari Batavia, Raden Saleh membangun rumah besar di Cikini pada 1862, yang juga dirancang dengan gaya neo-gotik yang sama.

"Kursi-kursi ini dibuat untuk melengkapi rumah besar, ada banyak potret yang memperlihatkan Raden Saleh duduk di kursi tersebut," tukasnya.

Buat detikes yang penasaran cus segera ke Museum Fatahillah ya. Esok pukul 09.00 WIB, pameran Furnitur Bertutur bisa dilihat oleh publik umum ya.


(tia/mau)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO