Review Teater
Pagelaran Sabang Merauke 2024: Kolosal, Megah, dan Spektakuler!

Berdurasi 4 jam, Indra Bekti yang berperan sebagai bagong muncul ke atas panggung bersama dengan Gareng. Dua grup tari berseteru karena yang satu suka K-Pop, satunya lagi seni tradisi. Baru di awal pentas, satpam gedung sudah masuk jadi pemain.
Bukan Sabang Merauke namanya kalau para penampil tidak menghadirkan berbagai lagu daerah, tarian, sampai budaya dari setiap daerah. Dimulai dari Banda Aceh, lalu ke Sumatera Utara yang nampilin tari Tor Tor, ke Sumatera Barat dengan khas tari piring lanjut Bengkulu dengan penampilan Yura Yunita yang berjudul Lancang Kuning.
Lantunan indah suara para penyanyi masih berlanjut sampai sesi terakhir di Merauke. Diselipi oleh satu lagi berjudul Inspirasi Diri buatan Eross Candra Sheila on 7 yang dibawakan oleh Yura Yunita.
![]() |
Bak sebuah broadway dengan kemegahannya, Pagelaran Sabang Merauke 2024 sukses menjadikan setiap hal dari atas panggung dapat empat jempol. Dari sisi kostum, berbagai desainer papan atas Indonesia berpartisipasi membuat dan kostum yang dipakai sukses buat siapapun iri.
Dari sisi artisik, Iskandar Loedin menghadirkannya tidak lagi sederhana layaknya pentas-pentas sebelumnya. Tapi outstanding yang bercampur dengan sisi visual dan tata cahaya yang benar-benar dicap internasional.
Pentas ini ibarat makanan gado-gado yang semua serba ada. Ada tarian, nyanyian, akting ala wayang orang khas Jawa, meleburnya batas antara panggung dan penonton. Satu hal yang menakjubkan orkestra dari conductor Avip Priatna dari Jakarta Concert Orhestra jadi satu bagian utama di atas panggung dan tidak ditempatkan di sisi lain.
Plus-nya gubahan dari penata musik tradisional Dunung Basuki. Kamu akan melihat dengan penuh takjub saat orkesta bercampur dengan seni tradisi.
![]() |
Penampilan Isyana Sarasvati yang kedua kalinya juga gak kaleng-kaleng. Dengan suara khasnya, Isyana mampu membius penonton saat menjadi lakon pahlawan Ibu Fatmawati dan Martha Tiahahu.
Sama halnya dengan Yura Yunita yang lagi hits banget dengan jargon 'Aku bisa, Yura'. Yura Yunita yang dapat spotlight lebih besar ketimbang Isyana, tampil totalitas dengan monolog khas saat jadi biduan Sunda di sebuah padukuhan.
Bukan Yura namanya kalau gak bisa lakuin hal tak biasa. Dia muncul dengan sling menggantung saat lagu Walang Kekek dimulai. Bahkan Yura naik ke atas reog, siapapun yang melihat pastinya bakal ketar-ketir dengan aksinya. Yura, dua jempol buat kamu!
Salah satu hal terbaik dari pentas ini, meskipun ada 33 scene dari setiap daerah, setiap potongan antar babak benar-benar dipikirkan. Teknik masuk-keluar para pemain, dibuat se-smooth mungkin dan tanpa terasa. Mungkin itulah salah satu kualitas dari pagelaran Sabang Merauke yang disutradarai Rusmedie Agus atau Memet.
![]() |
Masih satu kali pentas kali pagelaran Sabang Merauke 2024 The Indonesian Broadway, bisa kamu nikmati. Yuk, segera mampir ke JIExpo Theatre Kemayoran ya, detikers.
(tia/pus)