Kasus Pelecehan Bikin Blake Lively Rugi Rp 2,6 Triliun, Banyak Artis Terseret
Klaim itu muncul dalam dokumen pengadilan yang diajukan Juli 2025 dan baru-baru ini dibuka ke publik. Dalam berkas tersebut, tim hukum Blake menyebut kampanye hitam yang menyerangnya bikin karier dan bisnisnya anjlok parah setelah keterlibatannya dalam film It Ends With Us.
Menurut laporan The New York Post (7/11), pengacara Lively memperinci kerugiannya: sekitar USD 56,2 juta dari kehilangan pendapatan di masa lalu dan peluang masa depan (termasuk proyek akting, bintang tamu, dan iklan).
Lalu ada USD 49 juta yang raib dari bisnis perawatan rambutnya Blake Brown, serta USD 22 juta dari brand minumannya Betty Buzz dan Betty Booze. Tambah lagi, USD 34 juta hilang karena kerusakan reputasi.
Kalau dijumlah, kerugian totalnya mencapai USD 161 juta, dan Blake meminta ganti rugi punitif tiga kali lipat dari angka itu.
Yang makin bikin heboh, dokumen itu juga mencantumkan lebih dari 100 nama selebritas besar sebagai saksi potensial dalam kasusnya melawan sutradara It Ends With Us, Justin Baldoni. Daftar itu termasuk suaminya sendiri Ryan Reynolds, Taylor Swift, Hugh Jackman, Emily Blunt, Gigi Hadid, serta trio HAIM: Este, Danielle, dan Alana Haim.
Ada juga penulis novel aslinya, Colleen Hoover, dan para pemain filmnya seperti Jenny Slate serta Isabela Ferrer. Bahkan geng legendaris The Sisterhood of the Traveling Pants, Alexis Bledel, Amber Tamblyn, dan America Ferrera, juga masuk daftar.
Namun, menurut sumber dari People, "Ini bukan daftar baru. Ini untuk pengungkapan. Mereka bukan saksi."
Artinya, nama-nama itu belum tentu akan tampil di pengadilan, melainkan hanya punya informasi yang relevan dalam kasus ini. Beberapa nama seperti Hoover, Slate, dan Ferrera bahkan sudah dicabut dari daftar.
Sementara itu, Taylor Swift sempat dipanggil oleh tim Baldoni pada awal kasus, tapi pemanggilan itu dibatalkan pada Mei 2025 karena Swift menegaskan tidak terlibat dalam proses pembuatan film.
Drama ini bermula sejak Desember 2024, ketika Blake Lively menggugat Justin Baldoni, yang juga lawan main sekaligus sutradaranya di It Ends With Us, dengan tuduhan pelecehan seksual dan aksi balas dendam.
Blake menuding Baldoni melakukan tindakan tidak pantas di lokasi syuting dan bahkan meluncurkan kampanye media sosial untuk merusak reputasinya bersama produser film.
Baldoni tentu gak tinggal diam. Ia balik menggugat Blake dengan tuduhan fitnah dan bahkan menyeret The New York Times, Ryan Reynolds, dan tim publisis mereka, menuding mereka berkonspirasi menghancurkan kariernya.
Persidangan antara Blake Lively dan Justin Baldoni dijadwalkan mulai pada 9 Maret 2026, dengan gugatan resmi Lively yang sudah diajukan sejak 31 Desember 2023.
(dar/tia)











































