Spotlight Culture
Patricia Piccinini: Mana Chimera Favoritmu di Museum MACAN?

Patricia Piccinini lagi ada 'gawean' di Museum MACAN yang dibuka sejak 23 Mei lalu. Bukan sembarang eksibisi, tapi Patricia pamerkan lebih dari 40 patung bergaya hiperealistis dengan chimera di masing-masing karya.
Menurut Patricia, chimera itu ada dalam setiap cerita, negara, dan juga kisah mitologi dimana pun.
"Karena kita selalu punya chimera dalam storytelling kita semua. Mungkin dalam cerita rakyat Indonesia, mereka akan jadi cermin, tentu saja mereka (cerita soal chimera) juga ada di antara penduduk asli," ungkap Patricia saat ditemui di Museum MACAN, kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, ketika ngobrol sama redaksi detikpop, belum lama ini.
Patricia ngaku bukanlah penduduk asli Australia (Aborigin). Dia berasal dari dataran Eropa dan erat dengan mitos seperti mitos Yunani hingga Celtic.
![]() |
"Dan chimera dibuat dengan penggambaran agak jelek dan emang patung paling awal yang pernah dibuat. Bukan patung Venus ya, tapi paling awal adalah Chimera. (Bentuknya) seperti manusia kucing, jadi kami selalu ngelakuinnya sebagai spesies," terang Patricia.
Lewat chimera, Patricia seakan ngajak pencinta seni buat lebih dalam ngebahas soal berbagai isu global yang dikritiknya. Ada permasalahan teknologi, AI, ekologi, lingkungan hidup, dan yang terjadi di dunia sekitar kita.
"Saya gak sabar buat lihat respons pencinta seni Jakarta, dan bersemangat banget tentang hal itu. Itu sebabnya pameran internasional ini luar biasa banget," katanya.
Ketika kamu jelajahi pameran seni CARE, perhatikan dengan seksama ya patung While She Sleeps (2021) saat dua makhluk hibrida duduk bersama.
![]() |
Jelajahi satu per satu setiap ruangan di Museum MACAN, kamu akan menemukan setiap Chimera yang unik termasuk patung Kindred (2018). Karyanya nampilin induk orang utan yang lagi merawat bayi-bayinya. So sweet banget ya.
(tia/pus)