Spotlight Culture
Eksklusif! Patricia Piccinini Ngobrol Chimera, Ekologi, dan Hiperalistis

Hei artsy people, Museum MACAN baru saja buka pameran survei terbarunya yang berjudul CARE pekan lalu nih. Bukan sembarangan eksibisi loh, tapi lebih dari 40 patung life size bakal membuat kamu terbius.
Belum lama ini, redaksi detikpop ngobrol dengan seniman Patricia Piccinini yang buat puluhan karya seni tersebut. Wawancara eksklusif yang berlangsung singkat di museum yang terletak di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, itu berlangsung santai.
Patricia Piccinini asal Australia mengaku baru pertama kali datang ke Indonesia pertama kalinya. Tapi sejak kecil, ia sudah familiar mendengar tentang negara tropis ini.
"Dari kecil, saya sudah tahu tentang Indonesia. Bagi saya, ini impian jadi nyata dan sangat senang bisa buka pameran solo perdana di Indonesia," buka Patricia Piccinini dalam obrolan bareng detikpop, Selasa (21/5/2024).
![]() |
Patricia bilang, pameran seni CARE jadi eksibisi yang menarik buat diboyong ke Jakarta. Kota terbesar di Indonesia ini dianggapnya punya 'konteks' yang beda banget dengan Hong Kong (kota penyelenggaraan pameran sebelumnya).
"Saya harus bilang bahwa CARE ini adalah pameran yang sangat berbeda. Di pameran sebelumnya HOPE dan CARE punya kelebihan masing-masing, di sini kami punya satu instalasi khusus yang khas Indonesia dengan berbagai perabot rumah tangganya dan ruang seni anak yang khusus buat anak-anak. Ini spesial banget untuk pameran di Jakarta," katanya.
Lahir di Sierra Leone pada 1965, Patricia Piccinini memadukan material sintetis seperti silikon dan serat kaca (fiberglass), serta plastik ABS, dengan bahan organik. Termasuk rambut dan hewan taksidermi ke dalam patung-patungnya buat menghasilkan makhluk imajiner yang surealis.
Sepanjang kariernya, Patricia buat makhluk imajiner yang disebutnya sebagai Chimera. Agak metafora sih pas ngejelasin soal Chimera, karena makhluk hibrida (perpaduan manusia-hewan) dibuat agar nyentil isu-isu ekologi, lingkungan hidup, dan ajaran welas asih.
![]() |
Patricia seakan mau ngajak pencinta seni mendalami lagi apa itu batas antara yang alami dan artifisial. Karya seni yang dibuatnya secara hiperalistis dan mendobrak batas realitas.
"Idenya sebenarnya saya juga tertarik ngomong soal gimana teknologi ngubah cara hidup. Ya, dan bagaimana alam dan kecerdasan buatan saling berhubungan. Ide-ide itu jadi medium berkarya, yang juga disajikan ke dalam media fotografi dan lukisan," pungkasnya.
Gimana proses artistik yang dibuat Patricia Piccinini buat pameran seni CARE? Simak artikel berikutnya ya.
(tia/wes)