Makna Patung Petruk Berwajah Emas Karya Butet Kartaredjasa

Tia Agnes Astuti
|
detikPop
Pameran tunggal Butet Kartaredjasa berjudul Melik Nggendong Lali di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat.
Karya seni patung Jelmaan Kesombongan karya Butet Kartaredjasa yang digelar di Galeri Nasional Indonesia. Foto: Agung Pambudhy/ detikcom
Jakarta - Bukan Butet Kartaredjasa namanya kalau nggak mampu buat karya seni memukau dan penuh makna. Pria yang juga dikenal sebagai aktor panggung teater plus film, lagi ada gawean pameran tunggal Melik Nggendong Lali di Galeri Nasional Indonesia (GNI), Jakarta Pusat, nih genks.

Ada satu karya seni patung judul Jelmaan Kesombongan yang jadi sorotan, detikers. Patungnya ada di bagian depan area pamer dan setinggi lebih dari 2 meter.

Sosoknya kayak Petruk berwarna hitam, tapi wajahnya emas. Wajahnya juga agak mendongak sambil bertolak pinggang. Di belakangnya, ada tiga lukisan besar banget dengan dominasi warna merah putih dengan tulisan 'Melik Nggendong Lali', apa maknanya ya?

Butet Kartaredjasa ngomong kalau Melik Nggendong Lali adalah sebuah metafora. "Melik Nggendong Lali itu terinspirasi dari lukisan kaca tradisional Jawa Tengah, wujudnya punakawan. Orang yang punya harta dan kekuasaan, sering buat orang lupa," kata Butet Kartaredjasa di Galeri Nasional Indonesia, Jumat (26/4/2024).

Sebenarnya sih Butet bikin patungnya buat peringatan bagi semua orang. "Supaya eling (ingat)," katanya sembari tertawa.

"Selalu ingat asal muasal keberasalannya, maka kata 'milik' itu selalu 'nggendong lali'. Itu satu nilai hidup yang bersandar pada moral, moralitas. Pada etika, jadi ini kira-kira menafsir dari proses spiritual. Jadi ke hal yang aktual," tegasnya.

Nah, buat wujud Petruk, kira-kira kenapa ya Butet terinspirasi dari salah satu karakter Punakawan tersebut?

Butet melanjutkan omongannya. Petruk sengaja diambilnya dari penggambaran situasi sosial dan politik termutakhir di Indonesia. Tiba-tiba saja, Butet yang pernah jadi ayahnya Sherina di film Petualangan Sherina itu juga bilang, Petruk diibaratkan sebagai Punakawan yang mendadak jadi penguasa.

"Disuruh selesai takhta-nya, nggak mau. Petruk lali (lupa)," ucap Butet.

Petruk diibaratkan Butet sebagai yang disumbat telinganya dan tuli permanen. "Gak bisa diingatkan, jongos tuh representasi dari wong cilik (rakyat kecil). Diingatkan gak mau, disuruh turun nggak mau, oh berarti tuli, kupingnya disumbat lalu saya bikin instalasi patung, saya cek (gambarnya) hitam, tapi wajahnya saya kasih emas, gak dikupingnya. Wajah penuh kepalsuan," tegasnya lagi.

Makna patung Petruk berwajah emas ini bakal menyapa pencinta seni dari awal ruang pamer. Jika kamu menyambangi Galeri Nasional Indonesia, sekilas bakal ngeh sosok di balik inspirasinya Butet, tapi apapun itu dia menyerahkan tafsirnya pada kepunjung.

"Karena pengarang telah mati, biarkan multitafsir," tukas kurator pameran Asmudjo.




(tia/aay)


TAGS


BERITA TERKAIT

Selengkapnya


BERITA DETIKCOM LAINNYA


Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar di sini

TRENDING NOW

SHOW MORE

PHOTO

VIDEO