Ritual Wirid Visual ala Butet Kartaredjasa

Butet dikenal sebagai aktor monolog di panggung-panggung teater, sukses tampil di layar kaca bertahun-tahun namanya, sampai jadi aktor film. Gak ketinggalan, Butet bersama teman-temannya masih maen lakon teater dan tentu saja ngekritik kondisi sosial-budaya-politik terkini.
Wirid visual yang dibuat Butet beda banget, gengs. Bukan Butet namanya kalau gak bikin sesuatu hal yang beda dan berani. Gak mikirin siapa sosok atau kondisi apa yang dikritiknya. Butet ngelakuin wirid visual yang beda banget sama perupa lainnya.
Selama 2,5 tahun, pria asal Yogyakarta lakuin wirid visual dengan nulisin nama panjang yang juga nama aslinya sebagai Bambang Ekolojo Butet Kartaredjasa yang dikasih ayahnya, Bagong Kussudiardja. Ditulis di selembar kertas, dia gubah ke berbagai medium karya ada kain, batu, lukisan sampai pelat besi.
Lambat laun, Butet juga ngelakuin wirid visual dengan nulisin kata 'Nusantara' yang lagi digempar-gemporkan belakangan ini. Hasilnya? Ada 500an karya seni yang terkumpul.
Butet cerita, wirid visual ini bermula dari tahun 2021 ketika ia jatuh sakit dan kolaps di atas panggung pertunjukan. Orang-orang nyebut sebagai musibah, tapi dia bilang sebagai sebuah berkah. Berkah yang nguntungin.
![]() |
"Karena sakit itulah, saya tergoda kembali lakukan wirid yang dua kali pernah dilakukan. Lalu dimulai lagi 5 Maret 2022 lagi. Saya tambahi lagi wirid IKN yang namanya Nusantara, padahal seharusnya Ibu Kota Negara kan," kata Butet semringah saat ditemui sebelum opening pameran tunggal Melik Nggendong Lali di Galeri Nasional Indonesia, pada Jumat (26/4/2024).
Lewat Nusantara dan Bambang Ekolojo Butet Kartaredjasa, Butet ngelakuin wirid visualnya. Gak disangka nih, detikers, wirid visual itu jadi inspirasi pameran tunggal yang dibuka sampai 25 Mei 2024.
"Sebelum jam 12 malam, sambil kadang ngobrol sama kawan-kawan, saya menyelesaikan tugas saya, cara saya beribadah hanya dengan menulis itu (wirid visual)," sambungnya.
Laku spiritual dengan wirid ada di setiap karya-karya yang dibuat Butet. Detikers yang suka sambangi pameran seni, cobalah datang ke Gedung A Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat. Simaklah setiap karya pelan-pelan, ada kata Nusantara dan nama aslinya yang ditulis secara detail.
Bukan Butet namanya juga kalau gak mengkritik kondisi sosial-politik di Indonesia. Butet bikin patung Jelmaan Kesombongan (2024) yang bentuknya kayak Petruk tapi dengan wajah emas penuh kepalsuan, di belakangnya ada tiga panel raksasa yang besar banget. Ada juga sentilan karya keramik dengan judul Koalisi Indonesia Mundur. Ada figur-figur kayak badut yang bentuknya nyeleneh banget, detikers.
Baca juga: Merayakan 'Kursi' |
Layaknya sebuah ruangan ala rumah Jawa, Butet tampilin suasana yang hangat. Pencinta seni bakal diajak duduk bebas di kursi lalu nikmati wirid visualnya. Jelajahi setiap ruangan yang beda tema, ada karya drawing, keramik, instalasi, patung, ruang kontemplasi hingga ruangan Asuwok yang khas jadi banyolan Butet.
Cus, tancap gas ke Galeri Nasional Indonesia buat lihat pameran seni yang beda banget, detikers!
(tia/pus)