Wisata Tiga Danau Kaltim: Fenomena Unik hingga Ragam Flora-Fauna

Wisata Tiga Danau Kaltim: Fenomena Unik hingga Ragam Flora-Fauna

Bayu Ardi Isnanto - detikKalimantan
Minggu, 09 Nov 2025 10:03 WIB
Danau Semayang
Danau Semayang Kutai Kartanegara/Foto: Edelweiss Blogger/d'Traveler
Kutai Kartanegara -

Kalimantan Timur (Kaltim) menyimpan pesona alam dan budaya yang memikat, salah satunya melalui keberadaan tiga danau terbesar di wilayah ini, yaitu Danau Jempang, Danau Semayang, dan Danau Melintang. Ketiganya juga disebut Danau Kaskade Mahakam.

Tidak hanya menawarkan keindahan lanskap yang menawan, tetapi juga fenomena alam yang luar biasa, kekayaan hayati, hingga kehidupan budaya masyarakat Dayak. Simak informasi lengkapnya di bawah ini.

Tentang Tiga Danau Kaltim

Berdasarkan situs Kaltim Kreatif dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur, Danau Semayang dan Danau Melintang merupakan dua danau yang menyatu. Letaknya di Desa Semayang, Kecamatan Kenohan, Kutai Kartanegara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Danau Semayang memiliki luas 13.000 hektare dengan kedalaman kurang lebih 3,5 meter, sementara Danau Melintang memiliki luas 11.000 hektare dengan kedalaman kurang lebih 2 meter.

Tak jauh dari dua danau di atas, terdapat Danau Jempang yang berada di Kabupaten Kutai Barat. Luasnya sekitar 15.000 hektare dan kedalaman mencapai 8 meter. danau ini dikelilingi beberapa perkampungan seperti Muara Ohong, Tanjung Jone, Tanjung Jan, dan Tanjung Isuy.

Daya Tarik Tiga Danau Kaltim

Tiga danau ini memiliki daya tarik, mulai dari pemandangan, fenomena alam, keanekaragaman hayati, budaya masyarakatnya.

1. Fenomena Danau Mengering

Salah satu keunikan alam dari ketiga danau ini adalah memiliki siklus kering, yakni sekitar lima tahun sekali. Di musim kemarau, danau akan mengering dan menjadi hamparan gurun pasir, bahkan menjadi padang rumput.

Khusus pada Danau Semayang dan Melintang, keduanya akan menyatu menjadi hamparan saat kering. Saat terisi air, maka akan terlihat ada dua danau. Namun ketika air benar-benar meluap, keduanya terlihat menjadi sebuah danau besar.

2. Susur Danau, Melihat Sunset

Aktivitas susur danau dengan perahu ketinting menjadi cara terbaik menikmati tiga danau ini. Pengunjung dapat mengamati berbagai jenis burung, antara lain walet raksasa, cangak merah, dan bangau tongtong. Waktu terbaik berkunjung adalah menjelang sore untuk menyaksikan keindahan matahari terbenam yang memukau.

3. Habitat Pesut Mahakam

Jika beruntung, pengunjung dapat melihat spesies ikan langka, yaitu Ikan pesut mahakam di Danau Semayang dan Melintang. Namun ikan ini hampir punah dan sudah sangat jarang terlihat.

4. Kehidupan Masyarakat Nelayan Tradisional

Selain keindahan alam, pengunjung dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang kehidupan masyarakat nelayan tradisional Kalimantan. Masyarakat Semayang membangun rumah di atas batang-batang kayu yang mengapung di air, yang mereka sebut rumah rakit.

Agar tidak hanyut, rumah-rumah ini diikat di pinggir sungai dengan tambang. Keunikan ini terlihat saat air danau sedang naik sangat tinggi, di mana tidak hanya rumah, tetapi juga toko terapung dan bahkan ternak pun tampak mengapung.

Foto udara suasana Desa Muara Enggelam di Kecamatan Muara Wis, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Sabtu (17/5/2025). Desa tanpa daratan yang berada di tengah Danau Melintang tersebut dihuni sekitar 747 jiwa dengan mata pencaharian sebagai nelayan dan menggantungkan hidup pada hasil tangkapan ikan dari sekitar danau, selain itu ada juga warga yang berkebun di ladang terapung atau membuat kerajinan tangan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/rwa.Desa Muara Enggelam di sekitar Danau Melintang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Foto: ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT

5. Potensi Budaya dan Kearifan Lokal

Di sekitar Danau Jempang, pelancong dapat menyaksikan langsung kehidupan suku Dayak yang tinggal di rumah-rumah kayu dan rumah panggung. Potensi budaya sangat terasa dengan adanya ukiran kayu bermotif naga di setiap dermaga.

Dalam kepercayaan Dayak, naga adalah simbol kekuatan dan hewan surgawi. Selain itu, pelancong juga dapat melihat bentuk budaya Dayak lain seperti ukir patung, kerajinan ulap doyo, serta Lamin atau Rumah Panjang khas Dayak yang berdiri di sekitar perkampungan.

Dalam buku Blontakng: Tradisi dan Identitas Suku Dayak Benuaq terbitan Kemdikbud, masyarakat Desa Tanjung Isuy Kecamatan Jempang masih menggelar upacara adat, tradisi membuat blontakng (patung) sebagai syarat dalam upacara Kwangkay, dan upacara Baliatn.

Masyarakatnya juga banyak yang berkegiatan menenun. Kaum wanita suku Dayak Benuaq ini dikenal dengan produk tenun ulap doyo, yakni tenun dengan bahan alami.

Keanekaragaman Hayati

Secara keseluruhan, Danau Kaskade Mahakam dikenal memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan unik. Sebagian besar spesiesnya bersifat endemik, serta berfungsi sebagai indikator kesehatan lingkungan.

Berikut adalah keanekaragaman hayati utama yang teridentifikasi dan penjelasannya berdasarkan Studi Keanekaragaman Hayati di Danau Kaskade Mahakam Tahun 2022 oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kaltim:

1. Mamalia

Secara umum, tiga danau ini menjadi tempat tinggal 24 jenis mamalia, di antaranya pesut mahakam (Orcaella brevirostris) yang sudah dikelompokkan ke dalam kategori terancam punah, berang-berang cakar kecil (Aonyx cinerea), dan sebagainya.

2. Ikan

Sungai Mahakam hingga danau ini merupakan daerah perikanan yang penting dan produktif di Indonesia, dengan keragaman mencapai 86 jenis ikan tawar. Beberapa spesiesnya seperti ikan toman atau gabus (Channa micropeltes) dan ikan belida (Chitala lopis).

3. Burung

Kawasan ini memiliki keanekaragaman burung yang tinggi, teridentifikasi sebanyak 125 jenis burung. Di antaranya burung raja udang (Halcyon spp.), walet raksasa, cangak merah, dan bangau tongtong.

4. Flora

Terdapat sekitar 300 jenis tanaman di kawasan ini. Jenis vegetasi yang dominan adalah hutan rawa gambut. Dua spesies utama penyusun hutan rawa gambut adalah kahoy (Shorea balangeran) dan bakau (Combretocarpus rotundifolius).

Selain itu juga terdapat tumbuhan gulma air seperti manggor (Cyperus platystylis), Eichornia crassipes dan Pistia stratiotes.

Halaman 2 dari 2
(bai/sun)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads