Warung makan bernama Ayam Bebek Ganje sempat didatangi oleh BNN Kota Palangka Raya. Bukan digerebek, namun BNN minta agar warung diganti namanya karena mirip dengan narkotika.
Arif Kurniawan, selaku pemilik warung makan tersebut menjelaskan bahwa nama sebelumnya adalah 'Ayam Bebek Ganja'. Nama itulah yang diminta BNN untuk diganti.
Ia menerangkan bahwa penggunaan kata 'Ganja' bukanlah benar-benar karena mengandung narkoba. Ini hanya bertujuan sebagai trik marketing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya itu gimmick aja ya, biar bikin orang penasaran mencoba. Setelah mencoba ya biar balik lagi gitu lah," ujarnya pada detikKalimantan, Rabu (20/8/2025).
Arif memaparkan bahwa pihak BNN Kota Palangka Raya meminta agar tidak menggunakan kata-kata yang mirip dengan nama zat narkotika. Ia diminta untuk mengganti nama warungnya dalam 7 hari.
"Menurut mereka, jadi terkesan mewajarkan seolah-olah mengajak orang-orang untuk makan ganja. Mereka kemudian minta diganti, dikasih waktu seminggu," ujarnya.
Arif menjelaskan bahwa teguran tersebut menjadi masukan baik bagi dirinya beserta tim. Tak menunggu lama, nama warung makan tersebut langsung diubah.
"Sekarang sudah ganti jadi 'Ayam Bebek Ganje', diganti belakangnya jadi 'e'," terangnya.
Ganti Papan, Tambah Ramai
Arif menjelaskan bahwa dengan peristiwa tersebut berdampak negatif dan positifnya. Sisi negatifnya, ia harus mengganti papan nama hingga nama menu makanannya. Sedangkan positifnya, warung yang berumur sebulan ini jadi lebih ramai.
"Kita ganti semua yang depan itu. Pastinya ada plus minusnya juga sih, minusnya kita harus pesan plang lagi, ganti nama menu juga. Satu sisinya kita jadi viral," terangnya.
Namun cabang lain dari warung makan tersebut cukup aman dengan penggunaan kata 'Ganja'. Meski pernah ada teguran oleh aparat keamanan, pihaknya tidak sampai diminta ganti nama.
"Kalau kemarin cabang yang lainya kita memang pernah ditegur sama Satpol PP kalau ga salah. Tapi kami jelaskan ini lo di google ada nama makanan jepang shabu-shabu," ujarnya.
'Ayam Bebek Ganje' diketahui berdiri sejak beberapa tahun yang lalu dan memiliki beberapa cabang di Pulau Kalimantan. Diketahui, 'Ayam Bebek Ganje' yang terletak di jalan G Obos Kota Palangka Raya ini pernah didatangi oleh BNN Kota Palangka Raya pada Senin (11/8) agar namanya diganti.
Keterangan : Warung makan Ayam Bebek Ganje diminta ganti nama, (Foto : Ayuningtias Puji Lestari)
(bai/bai)