Eksotisme Macan Dahan Kalimantan yang Diambang Kepunahan

Eksotisme Macan Dahan Kalimantan yang Diambang Kepunahan

Anindyadevi Aurellia - detikKalimantan
Rabu, 17 Des 2025 22:30 WIB
A Bornean Clouded Leopard (Neofelis diardi), found only on Borneo and Indonesias Sumatra is seen in the Deramakot Forest Reserve in Malaysias Sabah state, November 6, 2017. Picture taken November 6, 2017.  REUTERS/Michael Gordon
Macan dahan. Foto: REUTERS/Michael Gordon
Balikpapan -

Belum lama ini media sosial dibuat geger dengan video seekor hewan diduga macan dahan berkeliaran di Jalan Hauling Tambang, Salino, Pulau Laut Tengah, Kotabaru, Kalimantan Selatan. Seperti diketahui, macan dahan adalah jenis kucing liar bergigi taring yang panjang dan tajam yang dilindungi.

Macan dahan hidup di Sumatera (Neofelis diardi sumatraensis) dan Kalimantan (Neofelis diardi borneoensis). Macan dahan di Kalimantan memang dikenal kerap turun ke tanah dan jadi predator puncak di habitatnya.

Kini keberadaannya terancam punah sehingga masuk dalam kategori hewan langka yang dilindungi dunia. Pemerintah Kabupaten Kutai Barat mengabadikan dan mensosialisasikan perlindungan macan dahan, dengan menjadikannya sebagai maskot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenal Macan Dahan Kalimantan

Macan Dahan Sunda (Neofelis diardi)Macan Dahan (Neofelis diardi). Foto: www.photosbypaulo.com via WIkimedia Commons

Namanya macan dahan, tapi sebetulnya hewan ini satu famili dengan kucing dan kucing besar seperti macan tutul. Macan dahan Borneo atau macan dahan Kalimantan adalah subspesies macan dahan yang hanya ditemukan di Pulau Kalimantan.

Macan dahan hidup di hutan hujan tropis Kalimantan, termasuk hutan primer dan sekunder, hutan rawa, dan daerah perbukitan. Macan dahan umumnya hidup di hutan tropis, hutan sekunder, dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 1.500 mdpl.

Jika macan dahan di Sumatera hidup di pepohonan untuk menghindari harimau Sumatera, macan dahan di Kalimantan kerap turun ke tanah dan masih jadi predator puncak di habitatnya. Macan dahan terdiri dari empat anak jenis, antara lain:

  • Neofelis nebulosa brachyurus (Taiwan)
  • NeoFelis nebulosa diardi (Sumatera dan Kalimantan)
  • Neofelis nebulosa macrosceloides (Nepal ke Myanmar)
  • Neofelis nebulosa nebulosa (Cina Selatan ke Myanmar Utara)

Macan dahan tersebar dari Taiwan, Nepal, Cina Selatan, Myanmar, Thailand, Indo-China, Malaysia bagian Timur, hingga Indonesia. Di Indonesia, macan dahan dapat dijumpai di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Berdasarkan asal usul genetik, macan dahan Kalimantan dan macan dahan Sumatera diketahui memiliki nenek moyang yang sama yakni kucing liar daratan, namun sudah terpisah sekitar 1,4 juta tahun yang lalu.

Kini diketahui jika kedua macan ini pun juga telah berpisah sekitar 11.700 tahun yang lalu atau pada masa Pleistosen. Hal ini akibat dari perubahan iklim dengan adanya gelombang pendinginan dan pemanasan global, yang pada akhirnya memisahkan kedua wilayah ini.

Perpecahan subspesies ini awalnya terkait dengan letusan dahsyat yang pernah terjadi di gunung berapi Toba di Sumatera sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Jadi setelah letusan gunung Toba, macan dahan kalimantan masih menjelajahi Sumatera selama permukaan air laut yang rendah, tetapi ketika naiknya permukaan yang menyebabkan kedua kawasan ini berpisah, mengakibatkan kedua macan dahan ini berevolusi menjadi subspesies yang berbeda.

Ciri dan Karakteristik Macan Dahan

Seekor macan dahan terekam kamera milik warga yang melintasi jalan poros Desa Bebatu pada Minggu (16/3/2025). Kemunculan satwa liar itu menjadi sorotan masyarakat dan menarik perhatian petugas konservasi.Seekor macan dahan terekam kamera milik warga yang melintasi jalan. Foto: Istimewa (dok tangkapan layar)

Macan dahan memiliki sejumlah keunikan yang membedakannya dari kucing besar maupun kucing domestik. Berikut ciri fisik dan perilaku khas macan dahan:

- Warna bulu bervariasi, mulai dari abu-abu kecokelatan, kuning pucat, hingga cokelat gelap.
- Tubuh dipenuhi bercak hitam menyerupai awan, yang menjadi asal nama 'clouded leopard'.
- Memiliki gigi taring yang sangat panjang dan kuat.
- Ekor panjang dan tebal berfungsi sebagai alat penyeimbang saat bergerak di pohon.
- Kaki relatif pendek dengan cakar besar dan kokoh, ideal untuk memanjat.
- Penglihatan sangat tajam, terutama untuk berburu di malam hari.
- Bersifat arboreal, lebih banyak menghabiskan waktu di pepohonan.
- Termasuk hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
- Panjang tubuh sekitar 90 sentimeter, belum termasuk ekor.
- Hidup soliter, kecuali saat kawin atau merawat anak.
- Menganut sistem poligami, berganti pasangan saat musim kawin.
- Tidak memiliki musim kawin khusus dan dapat berkembang biak sepanjang tahun.

Sebagai gambaran, ukuran tubuh macan dahan sekitar empat kali lebih kecil dibandingkan harimau Sumatera, namun sekitar lima kali lebih besar dari kucing rumahan. Meski tidak bertubuh besar, macan dahan tetap merupakan predator tangguh yang mampu menguasai habitatnya, terutama di hutan hujan tropis yang rapat.

Hewan ini memiliki berat rata-rata 12-30 kg, dengan ukuran lebih kecil dari kucing besar lainnya. Panjang tubuhnya rata-rata 60-110 cm, ekor panjang hingga 90 cm, dan bulu berwarna coklat kekuningan dengan pola seperti awan di tubuhnya atau clouded leopard.

Keistimewaan Macan Dahan

Macan Dahan. (BKSDA Kalsel)Macan Dahan. (BKSDA Kalsel) Foto: Macan Dahan. (BKSDA Kalsel)

Hewan diketahui pertama kali diteliti oleh Edward Griffith, seorang naturalis berkebangsaan Inggris pada tahun 1821. Dari penampilannya, macan ini terlihat seperti persilangan antara kucing besar (Panthera dan kecil (Felis).

Meskipun tampangnya mirip macan tutul, kucing besar ini bukanlah sepupu raja pohon bertotol itu. Orang Malaysia dan Indonesia menjulukinya harimau atau macan dahan karena kelihaiannya memanjat pohon. Berikut keistimewaan hewan macan dahan:

1. Macan Dahan Adalah Kucing yang Pemalu

Macan dahan merupakan kucing liar yang berukuran sedang, dan merupakan kucing liar terbesar di antara kucing liar yang berukuran sedang lainnya.

Meski karakteristik macan dikenal sebagai hewan buas, macan dahan termasuk kucing liar yang sangat pemalu dan sulit dijumpai. Seperti kucing liar lainnya, macan dahan pemalu dan justru menghindar dari manusia.

Sulit untuk mengetahui perilaku mereka di alam. Macan dahan yang pemalu, membuatnya kerap beraktivitas nokturnal atau aktif di malam hari dan soliter.

Sifatnya yang pemalu dan sulit ditemukan, membuat penelitian tentang macan dahan masih terus dikembangkan dengan bantuan kamera jebakan. Sehingga, jika video macan dahan berkeliaran di Kotabaru beberapa waktu lalu adalah benar, maka menjadi momen yang sangat langka.

2. Macan Dahan Hidup di Pohon

Macan dahan yang terjebak di permukimanMacan dahan. Foto: Istimewa

Macan ini hidupnya menyendiri dan menghabiskan banyak waktunya di atas pohon. Bentuk fisiknya sangat mendukung kehidupannya.

Corak kulitnya yang totol-totol hitam menyerupai batang pohon berfungsi untuk mengelabui musuhnya. Sendi-sendi pergelangan kakinya pun luwes dan mendukung gerakannya.

Ukuran tubuhnya yang lebih ramping membuatnya dapat bergerak lincah di atas pepohonan. Macan dahan dikenal sebagai pemanjat pohon ulung dan dikenal sebagai hewan Arboreal (beristirahat di atas pohon). Ia sering berburu dengan menunggu di pohon dan juga kerap turun di daratan (teresterial).

Ia bisa turun dari pohon dengan kepala lebih dulu, melompat antarpohon dengan lincah, memiliki cakar tajam untuk memanjat batang pohon, dan punya ekor panjang untuk menjaga keseimbangan. Kaki-kakinya relatif pendek dengan bantalan kaki lebih lebar.

3. Macan Dahan Bergigi Taring Panjang dan Tajam

Kucing liar ini punya gigi taring yang panjang dan tajam. Macan dahan memiliki gigi mirip gigi hewan purba kucing gigi pedang, Smilodon populator dan harimau sabertooth, yang kini sudah punah.

Senjata andalan macan dahan adalah taring besar yang dimilikinya. Panjangnya bisa mencapai sekitar 2 inci. Taring tersebut merupakan taring terbesar di antara bangsa kucing yang masih hidup saat ini.

Fungsinya untuk melumpuhkan mangsa-mangsanya, baik di permukaan tanah maupun dari atas pepohonan. Itulah sebabnya macan ini dijuluki kucing bergigi pedang baru.

Sebagai hewan karnivora, macan dahan biasa memangsa monyet, tupai, burung, rusa kecil, trenggiling, dan hewan yang hidup di pohon. Perburuannya biasa dilakukan pada malam hari.

4. Macan Dahan Tidak Bisa Mengaum

Macan dahan tidak dapat mengaum seperti harimau atau singa. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur tulang laring dan tulang hyoid yang tidak fleksibel seperti pada kucing besar lainnya.

Mereka juga tidak bisa mendengkur, berbeda dengan kucing domestik. Karena tidak mampu mengeluarkan suara auman maupun dengkuran, macan dahan berkomunikasi dengan geraman, desisan, suara mendesis, hingga endusan. Bentuk komunikasi ini digunakan untuk menandai wilayah, menarik perhatian pasangan, atau memberi sinyal saat merasa terancam.

Populasi Macan Dahan Dilindungi

Rekaman aktivitas macan dahan kalimantan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah beberapa waktu laluRekaman aktivitas macan dahan kalimantan di Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah beberapa waktu lalu Foto: Dok. Orangutan Foundation

Kehidupan macan dahan memang misterius, tak banyak orang yang mengetahuinya. Namun sayang, meskipun mereka menjadi predator terbesar di hutan Kalimantan, mereka tak kuasa menghadapi manusia.

Macan dahan dievaluasikan sebagai rentan di dalam IUCN Red List. Spesies ini didaftarkan dalam CITES Appendix l, yang artinya segala bentuk perdagangan internasional dilarang.

Status macan dahan dalam IUCN saat ini rentan atau Vulnerable. Macan dahan merupakan salah satu satwa dilindungi dalam P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018.

Diketahui jika hewan ini sebenarnya sulit ditemukan bahkan terancam punah, pada tahun 2007 saja jumlahnya hanya antara 5.000 dan 11.000 macam di Kalimantan, dan diperkirakan jika jumlahnya sekarang sudah menurun.

Populasinya terancam karena deforestasi besar-besaran untuk sawit dan tambang, serta fragmentasi habitat yang memisahkan populasi mereka. Perburuan liar juga turut berpengaruh, sebab bulu dan bagian tubuh kerap jadi sasaran para pemburu.

Macan dahan saat ini dilindungi dan berhabitat di Taman Nasional seperti Sebangau, Kutai, dan Kayan Mentarang sebagai lokasi penting pelestariannya.

Sumber:
1. Media Sosial Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah
2. Buku Panduan Lapangan Kucing-kucing Liar Indonesia oleh Anton Ario
3. Buku Ensiklopedia Fauna Khas Indonesia oleh Weni Rahayu
4. Laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem
5. Laman Taman Nasional Sebangau
6. Laman Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI)
7. Laman IFLScience
8. Laman Smithsonian's National Zoo & Conservation Biology Institute

Halaman 2 dari 3
(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads