Pulau Borneo atau Kalimantan dalam bahasa Indonesia adalah salah satu pulau paling menarik di dunia. Bukan hanya karena luasnya mencapai lebih dari 743.000 km2, tetapi juga karena statusnya sebagai pulau terbesar ketiga di dunia yang wilayahnya terbagi di antara tiga negara: Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam.
Pembagian ini bukan terjadi begitu saja, melainkan hasil perjalanan sejarah panjang yang dipengaruhi kerajaan, kekuatan kolonial, hingga politik modern Asia Tenggara. Sebelumnya detikKalimantan telah membahas sejarah panjang lahirnya Borneo hingga terbentuknya 3 negara dalam satu kepulauan. Kali ini, detikKalimantan akan membahas kekayaan alam dan letak geografis yang membuat pulau ini jadi primadona di masa lampau hingga menjadi 'rebutan' negara-negara Eropa.
Secara geografis, Borneo terletak di posisi strategis antara 7° Lintang Utara hingga 4° Lintang Selatan, serta 108° hingga 119° Bujur Timur. Garis ekuator membelah pulau ini menciptakan iklim tropis yang lembap, panas, dan basah sepanjang tahun. Kombinasi curah hujan tinggi juga bisa mencapai 3.800 mm per tahun dan riwayat geologi vulkanik membuat Borneo rumah bagi hutan hujan tropis yang sangat subur dan beraneka ragam.
Jika dilihat dari peta, Borneo dikelilingi laut yang sejak dahulu menjadi jalur perdagangan Asia. Di bagian barat membentang Selat Karimata, sementara Selat Makassar berada di timurnya, memisahkan Borneo dari Sulawesi. Laut Jawa berada di selatan, sedangkan Laut Cina Selatan menguasai wilayah utara. Posisi ini menjadikan Borneo simpul strategis sejak zaman kuno, baik untuk perdagangan maupun migrasi berbagai kelompok etnis yang kemudian membentuk peradaban di pulau ini.
Pembagian Borneo oleh 3 Negara
Indonesia memiliki porsi wilayah terbesar di pulau ini, sekitar tiga perempat daratan Borneo. Bagian ini dikenal sebagai Kalimantan dan terbagi menjadi lima provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Tengah, Selatan, Timur, dan Utara. Masing-masing memiliki karakter geografis dan etnis yang berbeda.
Kalimantan Timur, misalnya, beberapa tahun ke belakang sedang menjadi sorotan karena dipilih sebagai lokasi Ibu Kota Nusantara (IKN) menggantikan Jakarta. Salah satu alasannya yakni posisi yang berada di tengah wilayah Indonesia dan tingkat kerawanan bencana yang rendah.
Di bagian utara pulau, Malaysia memiliki dua negara bagian besar, yaitu Sabah dan Sarawak. Keduanya dulunya berada di bawah kekuasaan kolonial Inggris sebelum akhirnya bergabung dengan Federasi Malaysia pada tahun 1963.
Di antara Sabah dan Sarawak terdapat wilayah kecil, yakni Brunei Darussalam di mana merupakan satu-satunya monarki absolut di Asia Tenggara. Brunei juga pernah menjadi kerajaan besar yang menguasai sebagian besar pesisir Borneo sebelum perlahan menyusut akibat intervensi kolonial.
Bentang Alam Borneo yang Luar Biasa
Borneo memiliki bentang alam yang sangat bervariasi. Di Sabah berdiri Gunung Kinabalu dengan ketinggian 4.095 meter dan jadi puncak tertinggi di pulau ini sekaligus salah satu gunung paling ikonik di Asia. Dari Kinabalu, rangkaian pegunungan menjalar ke pedalaman, membentuk bukit-bukit besar berbatu granit yang menjadi penghubung pulau. Bukan hanya Kinabalu, berikut beberapa gunung yang berdiri megah di Borneo.
- Gunung Betikap
- Gunung Mando
- Gunung Niut
- Gunung Bawang
- Gunung Piyabung
- Gunung Aurbunak
- Gunung Liangpran
- Gunung Tikung
Sementara itu, wilayah tengah dan barat Borneo didominasi dataran rendah yang luas, rawa payau, dan hamparan tanah gambut yang menjadi penyangga sekaligus rumah bagi flora dan fauna endemik pulau ini.
Borneo juga terkenal sebagai Pulau Seribu Sungai, julukan yang sangat tepat. Sungai-sungai besar seperti Kapuas, Barito, Mahakam, Kahayan, dan Martapura telah menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan sejak ribuan tahun lalu. Sungai bukan hanya berperan sebagai lalu lintas bagi masyarakat Dayak dan Melayu di masa lalu, tetapi juga pusat budaya, pasar terapung, hingga jalur migrasi satwa liar.
Selain sungai, pesisir Borneo dipenuhi pantai tropis yang indah. Pantai-pantai ini banyak ditemukan di wilayah Kalimantan Utara, seperti pantai Kakaban, Maratua, Sangalaki, Beras Basah, atau Kijing terkenal dengan pasir putih dan air jernihnya.
Flora dan Fauna Borneo, Rumah bagi Ribuan Spesies Endemik
Terletak di iklim tropis membuat Borneo berkembang menjadi salah satu pusat biodiversitas terbesar di bumi. Hutan hujannya yang berusia jutaan tahun menjadi rumah bagi lebih dari 15.000 spesies tanaman, termasuk 750 lebih spesies anggrek yang sebagian besar hanya ditemukan di kawasan Kinabalu.
Hewan-hewan endemik seperti orangutan (Pongo pygmaeus), bekantan (Nasalis larvatus), macan dahan Borneo (Neofelis diardi borneensis), kucing merah Kalimantan, hingga gajah kerdil Borneo (Elephas maximus borneensis) menghuni pulau ini.
Spesies seperti kucing merah Kalimantan (Catopuma badia) dan kuau raja (Argusianus argus) juga tertangkap kamera tengah beraktivitas di pedalaman hutan Kalimantan beberapa waktu lalu. Hingga kini, Borneo tetap menjadi salah satu kawasan dengan keanekaragaman ekologis terpenting di Asia Tenggara.
Simak Video "Melakukan Perjalanan Menuju Labuan Cermin dan Menikmati Keindahannya di Berau "
(des/des)