Asal-usul Suku Dayak Borneo, Kini Tersebar Menembus Batas 3 Negara

Asal-usul Suku Dayak Borneo, Kini Tersebar Menembus Batas 3 Negara

Nadhifa Aurellia Wirawan - detikKalimantan
Jumat, 28 Nov 2025 16:30 WIB
Orang Dayak Krio, salah satu subsuku Dayak di tanah Borneo.
Orang Dayak Krio, salah satu subsuku Dayak di tanah Borneo. Foto: Dok. Buku Through Central Borneo oleh Carl Lumholtz
Samarinda -

Suku Dayak merupakan kelompok etnis asli Pulau Borneo yang hingga kini masih menjadi salah satu yang paling penting di Asia Tenggara. Meskipun sering dianggap sebagai satu kelompok besar, kenyataannya istilah "Dayak" merujuk pada ratusan sub-suku yang hidup di seluruh wilayah Borneo, mulai dari Kalimantan (Indonesia), Sarawak dan Sabah (Malaysia), hingga Brunei Darussalam.

Sebagai gambaran, menurut penelitian pada 1974 oleh J.U. Lontaan berjudul "Sejarah, Hukum Adat, dan Adat Istiadat Kalimantan Barat" menyebut bahwa suku Dayak terdiri dari sekitar 405 sub-suku. Meskipun berbeda sub-suku, mereka berbagi sejumlah ciri budaya dan tradisi khas yang membuat mereka diakui sebagai bagian dari komunitas adat asli Borneo.

Asal Usul dan Jejak Sejarah Etnis Dayak

Penelitian antropologi dan arkeologi seperti yang dilakukan Darmadi (2016) berjudul "Dayak Asal-usul dan Penyebarannya di Bumi Borneo" dan juga penelitian Michaela (2018) dengan judul Claiming Rights to the Forest in East Kalimantan: Challenging Power and Presenting Culture melaporkan bahwa nenek moyang Dayak berasal dari gelombang migrasi Austronesia ribuan tahun lalu. Mereka menetap di wilayah pedalaman, hulu sungai, dan hutan tropis Borneo, kemudian membentuk komunitas subsisten berbasis pertanian, perburuan, maritim, dan kerajinan kayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam beberapa literatur, istilah Dayak digunakan oleh peneliti kolonial untuk menyebut kelompok non-Muslim di pedalaman. Namun dalam perkembangannya, istilah tersebut diterima sebagai identitas kebudayaan, dan berbagai sub-suku Dayak sendiri kini bangga menyebut diri mereka bagian dari masyarakat Dayak Borneo.

Beberapa studi mencatat bahwa ada sekitar 405 sub-suku Dayak yang masing-masing memiliki adat, bahasa, dan sistem kemasyarakatan yang berbeda. Keragaman inilah yang menjadikan Dayak salah satu komunitas etnis paling kompleks di Asia.

Persebaran Dayak di 3 Negara Borneo

Keberadaan suku Dayak membentang luas di seluruh Pulau Borneo. Di Indonesia, suku ini tersebar di lima provinsi Kalimantan, sementara di Malaysia, mereka mendiami Sarawak dan Sabah, serta sebagian komunitas lain tinggal di wilayah pedalaman Brunei Darussalam.

Di Sarawak, kelompok Dayak terbagi dalam komunitas besar seperti Iban, Bidayuh, dan Orang Ulu (Kayan, Kenyah, Kelabit). Sementara di Sabah, variasi Dayak tampak pada kelompok Murut dan Lun Bawang. Di Kalimantan, ragamnya semakin luas, mulai dari Dayak Ngaju, Maanyan, Benuaq, Tidung, Kayan, Kenyah, hingga Kanayatn.

Masing-masing kelompok memiliki dialek unik, sistem hukum adat sendiri, dan pola permukiman yang biasanya mengikuti jalur sungai besar seperti Kapuas, Barito, Mahakam, atau Rajang.

Penamaan sub-sub suku ini pun unik, karena dinamai dengan bagaimana mereka hidup atau di mana mereka tinggal. Contohnya Iban yang terkenal sebagai Sea Dayak yang hidup di pesisir. Kenyah dan Kayan sering disebut kelompok Apokayan, banyak berada di pedalaman dan pegunungan. Sedangkan Ngaju banyak ditemukan di Kalimantan bagian tengah dan selatan, hidup di sepanjang sungai besar, dan dikenal dengan tradisi bercocok tanamnya serta rumah panjang.

Berikut adalah rangkuman kelompok Dayak besar dan sub-sukunya.

Sub-Suku Dayak di Kalimantan, Indonesia

1. Kalimantan Barat

Salah satu wilayah dengan sub-suku Dayak terbanyak, antara lain:

  • Dayak Kanayatn (Kanyatn)
  • Dayak Bidayuh (berhubungan erat dengan Bidayuh Sarawak)
  • Dayak Iban
  • Dayak Ketungau
  • Dayak Jangkang
  • Dayak Desa
  • Dayak Taman
  • Dayak Mualang
  • Dayak Embaloh
  • Dayak Kalis
  • Dayak Seberuang
  • Dayak Kayan Mendalam
  • Dayak Punan (di beberapa daerah)
  • Dayak Bukat
  • Dayak Uud Danum (beberapa komunitas menetap di perbatasan Kalteng)

2. Kalimantan Tengah

  • Dayak Ngaju (kelompok Dayak terbesar di Kalteng)
  • Dayak Maanyan
  • Dayak Lawangan (Lewang/Luong)
  • Dayak Siang
  • Dayak Murung
  • Dayak Dusun
  • Dayak Uud Danum
  • Dayak Ot Danum
  • Dayak Baraoi
  • Dayak Taboyan
  • Dayak Bakumpai
  • Dayak Berangas

3. Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara

Wilayah ini didominasi kelompok Dayak dari rumpun "Orang Ulu", di antaranya:

  • Dayak Kenyah
  • Dayak Kayan
  • Dayak Bahau
  • Dayak Benuaq
  • Dayak Tunjung
  • Dayak Modang
  • Dayak Punan (yang dikenal sebagai kelompok pemburu-peramu awal)
  • Dayak Basap
  • Dayak Pasir
  • Dayak Lundayeh / Lun Dayeh
  • Dayak Tagol
  • Dayak Abai
  • Dayak Idaan

4. Kalimantan Selatan

Sub-suku di wilayah ini antara lain:

  • Dayak Bukit
  • Dayak Warukin
  • Dayak Balangan
  • Dayak Deyah
  • Dayak Ma'anyan
  • Dayak Samihim
  • Dayak Abal

Sub-Suku Dayak di Sarawak, Malaysia

Sarawak dikenal sebagai wilayah dengan populasi Dayak terbesar di Malaysia. Kelompok utamanya:

  1. Iban
  2. Bidayuh
  3. Orang Ulu
  • Kayan
  • Kenyah
  • Kelabit
  • Lun Bawang
  • Penan
  • Saban
  • Punan Bah
  • Tepo
  • Ukit

Sub-Suku Dayak di Sabah (Malaysia)

  • Murut
  • Lun Bawang / Lun Dayeh
  • Idaan
  • Lundayeh
  • Kelabit migran

Komunitas Dayak di Brunei Darussalam

  • Dayak Iban
  • Dayak Murut
  • Dayak Bisaya
  • Dayak Kelabit dan Lun Bawang

Kebudayaan dan Sistem Kepercayaan

Sebelum masuknya agama-agama besar, masyarakat Dayak memeluk kepercayaan adat yang berisi penghormatan terhadap roh leluhur dan kekuatan alam. Sistem religi ini masih dikenal sebagai Kaharingan di Kalimantan Tengah dan menjadi bagian integral dari identitas Dayak sebelum kemudian banyak komunitas yang memeluk Kristen atau Islam seiring perkembangan zaman.

Meski demikian, unsur-unsur tradisi leluhur tetap hidup dalam ritual panen, upacara penyembuhan, tarian sakral. Senjata tradisional seperti mandau, sumpit atau sumpitan, serta kapak tradisional bukan hanya alat bertahan hidup, tetapi juga digunakan sebagai simbol status dan identitas budaya.

Hidup bagi suku Dayak tradisional selalu terikat erat dengan alam. Sungai adalah jalur utama transportasi, sumber air, tempat menangkap ikan, dan penghubung antar kampung. Rumah panjang dibangun di dekat sungai atau hutan untuk memudahkan akses ke hutan dan ladang.

Dalam sistem bercocok tanam, metode berpindah ladang (slash-and-burn) digunakan agar tanah bisa cepat digunakan kembali. Setelah beberapa tahun bercocok tanam, ladang akan ditinggalkan dan berpindah ke lokasi lain

Keragaman Bahasa Dayak

Keanekaragaman bahasa Dayak sangat tinggi, dengan ratusan dialek yang sering tidak saling dipahami. Namun secara umum, bahasa-bahasa Dayak termasuk dalam rumpun Austronesia Barat.

Secara linguistik, "bahasa Dayak" bukan merujuk ke satu bahasa tunggal, melainkan ke banyak bahasa dan dialek yang berbeda, ada kelompok yang menggunakan bahasa dari rumpun Malayic Dayak seperti Kendayan (Serako/Salako), Biatah (di kalangan Bidayuh), juga bahasa-bahasa dari rumpun Barito seperti Ngaju dan Ma'anyan.

Hal ini diperkuat oleh kajian leksikostatistik yang dilakukan Qalyubi dan Misrita (2025) dengan judul " A Lexicostatistical Study: Language Kinship of Dayak Ngaju and Dayak Maanyan Language" menemukan antara Bahasa Ngaju dan Ma'anyan meskipun keduanya termasuk "bahasa Dayak", tingkat persamaan kosakatanya relatif rendah, hanya sekitar 32% menurut sampel 200 kosakata dasar. Bukti ini bisa mengindikasikan bahwa banyak bahasa Dayak tidak saling bisa dipahami (mutually unintelligible), sehingga tiap sub-suku menjaga bahasa dan identitas tersendiri.

Demikian pula bisa menjelaskan jika Dayak, baik yang hidup di Kalimantan maupun di Malaysia dan Brunei, memiliki kekayaan budaya yang tidak cukup dikenali dalam waktu singkat.

Meskipun terpaut jarak, orang-orang Dayak tetap menjalankan tradisi leluhurnya hingga saat ini. Tidak melihat batas wilayah, tapi dengan sadar menjaga budaya yang mengalir di dalam darah. Semoga tetap lestari dan damai!

Demikian, semoga informasi di atas bisa menambah pengetahuan detikers bahwa Dayak bukan hanya milik Kalimantan, tapi adalah bagian dari Borneo.




(des/des)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads