Rafflesia Pricei Pernah Jadi Pakan Anjing, Kini Ikon Wisata Krayan Nunukan

Rafflesia Pricei Pernah Jadi Pakan Anjing, Kini Ikon Wisata Krayan Nunukan

Riani Rahayu - detikKalimantan
Selasa, 25 Nov 2025 06:01 WIB
Rafflesia Pricei yang ditemukan mekar di Taman Nasional Kayan Mentarang, Nunukan, Kaltara.
Rafflesia Pricei yang ditemukan mekar di Taman Nasional Kayan Mentarang, Nunukan, Kaltara. Foto: dok Istimewa
Nunukan -

Keberadaan Rafflesia pricei di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi fenomena unik yang tidak ditemukan di tempat lain. Saat spesies rafflesia umumnya sulit dijumpai, bunga ini justru tumbuh subur di sejumlah titik di Krayan.

Di Desa Pa' Kidang, Kecamatan Krayan Barat, kemunculannya bahkan berada tak jauh dari permukiman warga. Cerita lalu dari masyarakat, Rafflesia pricei ternyata pernah diperlakukan jauh dari statusnya sebagai tumbuhan langka. Bunga raksasa ini sempat dimanfaatkan warga sebagai pakan anjing saat berada di hutan.

"Sebelum mengetahui bahwa Rafflesia merupakan tumbuhan langka dan dilindungi, masyarakat memanfaatkan bunga Rafflesia untuk pakan anjing ketika di dalam hutan. Namun, dengan pengetahuan sekarang mereka ikut serta dalam menjaga dan melestarikan Rafflesia," ujar Kepala SPTN Wilayah I Balai Taman Nasional Kayan Mentarang, Hery Gunawan melalui keterangannya, Senin (24/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengetahuan yang minim membuat keberadaan bunga ini dulu belum dianggap penting. Kini, perubahan pengetahuan membuat Rafflesia pricei justru menjadi simbol pelestarian budaya masyarakat Dayak dan daya tarik wisata di Krayan.

"Upaya masyarakat dalam upaya melestarikan Rafflesia pricei yaitu dengan membentuk tim monitoring dan memakai replika/gambar Rafflesia sebagai properti menari untuk tarian Dayak Lundayeh di Krayan. Secara tidak langsung dengan penggunaan replika/gambar Rafflesia merupakan simbol bagian dari upaya pelestarian budaya dan alam," jelasnya.

Selain itu Rafflesia pricei juga menjadi indikator ekologis penting. Hery menegaskan bunga ini hanya dapat hidup di hutan yang sehat.

"Dengan adanya Rafflesia pricei menandakan bahwa fungsi ekologis hutan TNKM masih terjaga dengan baik. Hal tersebut dikarenakan Rafflesia merupakan tumbuhan yang sensitif terhadap gangguan," terangnya.

Sementara itu Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM), Seno Pramudito, menjelaskan bahwa pola mekarnya Rafflesia pricei masih sulit diprediksi. Ia menyebut bunga langka itu tidak mengikuti pola tumbuhan pada umumnya.

"Mekarnya Rafflesia pricei tidak dapat diprediksi seperti tumbuhan pada umumnya. Berdasarkan hasil monitoring, Rafflesia pricei paling sering berbunga pada bulan Agustus," ujar Seno.

Ia menambahkan, pengamatan berkala tetap diperlukan untuk memastikan frekuensi mekarnya. Menurutnya, tidak semua kawasan TNKM ditumbuhi Rafflesia pricei.

Hingga kini, bunga tersebut tercatat berada di beberapa titik, mulai dari SPTN Wilayah I Long Bawan seperti Desa Long Api dan Tang Paye, hingga wilayah Long Alango di Rian Tubu, serta Paliran di Long Ampung.

"Lokasi yang paling sering dilakukan monitoring berada di SPTN Wilayah I Long Bawan," ucapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa Desa Pa' Kidang, yang masuk wilayah kerja SPTN Wilayah I Long Bawan, sudah memiliki kelompok wisata bernama Pa' Kidang Makmur. Kelompok ini menjadi bagian dari upaya pengembangan ekowisata yang melibatkan masyarakat setempat.

TNKM, kata Seno, telah memberikan dukungan berupa pelatihan kepemanduan, peningkatan kapasitas masyarakat, serta bantuan sarana prasarana seperti selter dan papan-papan informasi.

"Kami juga sudah membentuk kelompok khusus monitoring Rafflesia pricei, sehingga masyarakat bisa menentukan waktu berkembangnya bunga itu," jelasnya.

Dengan begitu, wisatawan berpeluang lebih besar melihat mekarnya Rafflesia pricei. Seno berharap lokasi wisata Buduk Udan di Pa' Kidang dapat terus berkembang sebagai destinasi ekowisata unggulan.

"Kami berharap destinasi di Desa Pa' Kidang khususnya Buduk Udan dapat dikembangkan dan dilestarikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Kami juga mengharapkan dukungan mitra dan pemerintah daerah," pungkasnya.

Halaman 3 dari 3


Simak Video "Video: Pangdam Mulawarman Bicara Penyebab Anggota TNI Serang Mapolres Tarakan"
[Gambas:Video 20detik]
(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads