Pesut Mahakam Bernama Upin Mati di Perairan Kukar, Penyebabnya Masih Misteri

Pesut Mahakam Bernama Upin Mati di Perairan Kukar, Penyebabnya Masih Misteri

Riani Rahayu - detikKalimantan
Minggu, 09 Nov 2025 22:12 WIB
Pesut Mahakam bernama Upin ditemukan mati di Perairan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, kematian satwa endemik air tawar itu masih diselidiki.
Pesut Mahakam bernama Upin yang mati di perairan Kukar/Foto: Istimewa (dok BPSPL Pontianak)
Kutai Kartanegara -

Pesut Mahakam bernama Upin ditemukan mati di Perairan Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim). Saat ini, kematian satwa endemik air tawar itu masih diselidiki.

Ketua Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (YKRASI), Danielle Kreb, mengatakan pesut tersebut ditemukan mengapung di dekat tambak warga. Diduga, pesut terbawa arus atau tersangkut rakit kayu.

"Pesut itu ditemukan oleh warga di tambaknya, mungkin hanyut terbawa dan tersangkut di rakit kayu," ujarnya kepada detikKalimantan, Minggu (9/11/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesut jantan itu ditemukan mati di tepi sungai di Desa Kuyung, Kecamatan Muara Muntai pada Rabu (5/11) sekira pukul 07.00 Wita. Kematian Upin masih menjadi misteri.

"Sebelumnya sudah dilakukan nekropsi oleh dokter hewan, dibantu oleh BPSPL Pontianak, Pokdarwis, dan YKRASI. Tapi kematiannya masih jadi misteri dan gak lazim ya, karena mati di usia 3 tahun 4 bulan, saat ini kita masih menunggu hasil uji laboratorium untuk penyebab kematiannya," kata wanita yang akrab dengan julukan Ibu Pesut Mahakam itu.

Diperkirakan Upin mati saat malam harinya. Sebab saat ditemukan tubuhnya masih utuh. "Pagi itu ditemukan sudah mati di situ, kalau dilihat karena masih utuh, kulitnya juga belum terkelupas, jadi perkiraan itu malam kejadiannya," ungkapnya.

Kematian pesut Upin menambah daftar pesut mati di tahun ini. Tercatat ada tiga kematian pesut Mahakam di tahun ini. "Setiap tahun kami melakukan survei, kemungkinan di tahun ini ada tujuh kelahiran dan tiga kematian pesut," bebernya.

Angka itu masih diperbaharui. Sebab biasanya ada nelayan yang melaporkan penemuan pesut saat memancing.

"Jadi informasi juga ada nelayan, mungkin ada warga yang tidak punya HP terus melihat ada yang hanyut, tapi tidak mungkin tidak dilaporkan langsung, sehingga kami perlu mencari detailnya yang terpercaya lagi, jika memang ada penambahan kematian begitu," tuturnya.

Sementara itu, data terakhir di tahun 2024 mencatat pesut Mahakam tersisa 60 ekor. Meski begitu, dengan adanya penambahan kelahiran pihaknya akan memperbarui data lagi di tahun 2025.

"Jadi kami ada tiga survei, saya belum bisa berbicara jumlahnya karena saya pakai analisa, jadi kadang-kadang bisa juga beda ya per tahun mungkin gak segitu karena ada error juga waktu identifikasi, jadi saya bilang segini ternyata angka Januari keluar beda makanya belum bisa disampaikan," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Menikmati Pesona Sungai Tuntang yang Indah di Kalimantan Timur "
[Gambas:Video 20detik]
(sun/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads