Ini Alba, Orang Utan Albino Penghuni Hutan Belantara Bukit Raya

Ini Alba, Orang Utan Albino Penghuni Hutan Belantara Bukit Raya

Rosmha Widiyani - detikKalimantan
Selasa, 07 Okt 2025 07:01 WIB
Alba si Orang Utan Albino
Foto: Instagram @bksda_kalteng
Balikpapan -

Namanya Alba, ia adalah seekor orang utan betina yang punya kelainan genetik. Pada tahun 2017 lalu, Alba ditemukan oleh seorang warga dari Desa Tangirang, Kecamatan Kapuas Hulu, Kapuas, Kalimantan Tengah. Desa tersebut berjarak sekitar 180 kilometer dari Kota Palangka Raya.

Alba berbeda dari orang utan lainnya. Bulunya berwarna putih, matanya berwarna biru, dan pupil kemerahan. Tampilan ini jelas berbeda dengan orang utan lain dengan warga bulu orange-coklat. Alba terlahir Albino.

Alba si Orang Utan AlbinoAlba si Orang Utan Albino Foto: Instagram @bksda_kalteng

Dikutip dari National Geographic, albino terlahir dengan kondisi 'istimewa' seperti tampilannya yang serba putih. Dalam beberapa kasus, kelainan genetik pada albino memengaruhi fungsi mata dan kemampuan sarafnya yang tidak berkembang sempurna.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tempat tinggal Alba tentunya bukan di permukiman warga biasa, ia harus dilepasliarkan. Alba kemudian dibawa oleh warga tersebut untuk diserahkan kepada Balai Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah (BKSDA Kalteng). Saat itu, ia diberi nama 'Snow White'.

"Saat ditemukan (2017), Alba berumur sekitar 5 tahun dan berat 8,3 kilogram saat diserahkan," tulis BKSDA Kalteng, dikutip detikTravel dari akun Instagramnya @bksda_kalteng.

Tepatnya tanggal 2 Mei 2017, Balai KSDA Kalteng menitipkan orangutan albino yang selanjutnya diberi nama Alba ke PROKT-NM yang sekarang bernama BOSF-NM. BKSDA Kalteng menitipkan Alba ke Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) untuk bersekolah. Di sini Alba menjalankan proses rehabilitasi, latihan hidup mandiri, dan lekas beradaptasi dengan lingkungan.

Di tempat rehabilitasi ini, Alba dilatih hidup mandiri, dan Alba cepat beradaptasi di lingkungannya. Alba, yang sekarang mungkin sudah berusia 13 tahun, ternyata orang utan pintar dan cerdas. Dia juga cepat menangkap ilmu serta punya memori tajam.

Kondisi Alba saat ditemukan 2017 lalu. Foto: Instagram @bksda_kaltengKondisi Alba saat ditemukan 2017 lalu. Foto: Instagram @bksda_kalteng

Hanya butuh waktu setahun lebih Alba bersekolah, kemudian Alba dikembalikan ke alam di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Kabupaten Katingan, Kalteng. Pada tahun 2018, Alba dikembalikan ke alam raya TNBBBR bersama orang utan lain bernama Kika.

Saat ini, Alba menjadi satu-satunya orang utan albino di Indonesia dan dunia. Kehadirannya menjadi perhatian mulai dari proses konservasi, rehabilitasi, hingga perilisan kembali di habitatnya. Alba menjadi sebuah fenomena di dunia keanekaragaman satwa.

Non Government Orgnization (NGO) lingkungan Save the Orangutan dalam lamannya menjelaskan kondisi Alba satu bulan setelah perilisan di TNBBBR. NGO ini aktif memantau keseharian Alba saat pagi dan malam.

"Alba dalam kondisi sehat dan bisa beradaptasi dengan baik pada bulan pertama hidup di TNBBBR. Proses adaptasinya luar biasa, tapi ini tidak mengagetkan. Kemungkinan Alba menghabiskan waktu di alam selama 4-5 tahun dengan induknya sebelum ditangkap di desa," kata peneliti Dr Jamartin Sihite.

Sesuai hasil pengamatan, Alba sangat aktif dan hanya meninggalkan pohon sesekali untuk mencari tunas pohon. Pergerakan dan instingnya di alam liar berkembang dengan baik, sehingga tim pemantau tidak perlu membantu Alba mencari makan.

Hal positif lain yang patut jadi catatan, Alba mampu beradaptasi dengan baik ketika dipantau pada tahun 2019. Dia juga bisa bersosialisasi dengan baik dan terlihat sering bersama Kika. Semoga Alba baik-baik di hutan belantara Bukit Raya.




(aau/aau)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads