Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengunjungi Kota Sampit, Kalimantan Tengah. Ia melakukan peninjauan di PT Sarmiento Parakantja Timber (Sarpatim) terkait Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Kamis (17/4/2025).
Menhut meninjau persemaian pohon meranti, rumah stek pohon meranti, hingga penanaman bibit pohon meranti di lokasi tersebut. Ia mengatakan PBPH dengan sertifikasi baik ini dapat menjadi contoh khususnya bagi PBPH lain di Kalimantan Tengah. Tidak hanya dapat berproduksi dengan baik, namun juga perlu menjaga dan melestarikan alam.
"Sejak diberi amanah sebagai Menteri Kehutanan oleh Pak Presiden Prabowo Subianto, salah satu program yang diamanahkan pada saya adalah melakukan revitalisasi usaha di bidang kehutanan, salah satunya terutama di bidang kayu," ujar Menhut Raja Juli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya PT Sarpatim, seperti yang tadi saya kunjungi dengan berbagai macam metode dan pengetahuan, kerja keras dan komitmen, menjadi contoh bahwa mungkin sekali sebuah perusahaan dan melibatkan masyarakat juga, menjadi produktif tapi pada saat yang bersamaan dapat menjaga alam," sambungnya.
Disebutkan sebelumnya Indonesia terkenal dengan pusat illegal logging, sehingga PBPH kerap identik dengan kerusakan alam. Namun saat ini terdapat PBPH bersertifikasi baik yang secara bersamaan konservasi alam tetap terjaga.
"Ketika mengalami sebuah cerita, bahwa Indonesia ini dulu menjadi pusat illegal logging, jadi PBPH itu identik dengan kerusakan alam dan penebangan hutan, tidak bisa dipungkiri memang itu terjadi. Namun, banyak juga ternyata pengalaman-pengalaman positif di mana perusahaan PBPH justru dapat memproduksi sesuatu yang produktif tapi secara bersamaan konservasi alam tetap terjaga baik," ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Menhut Raja Antoni di dampingi Irjen Kemenhut Djoko Poerwanto dan Dirjen PHL Kemenhut Laksmi Wijayanti. Menhut melanjutkan kunjungan dengan meninjau pohon-pohon meranti yang sudah berusia 19 tahun.
Saat ini, pihaknya tengah memikirkan adanya perbaikan regulasi agar lebih memotivasi dan membuka ruang agar pengelolaan hutan lebih produktif dan tetap menjaga alam sekitar.
"Saya dengan Bu Dirjen dan Pak Irjen sedang berpikir untuk memperbaiki regulasi, kebijakan yang memotivasi kembali, memberikan ruang untuk produktif dalam pengelolaan hutan kita ini," pungkasnya.
Di akhir kunjungannya, Menhut juga melihat proses belajar mengajar di TK, SD dan SMP sekolah binaan PT Sarpatim (CSR). Kedatangan Menhut disambut antusias oleh para siswa dan siswi.
(sun/des)