Ibu Kota Nusantara (IKN) muncul di Google Earth pada 2025 setelah proses pembangunannya dimulai sejak 2022. Data Google Earth terakhir diambil pada 2022 sebelum diperbarui Mei lalu.
Masyarakat bisa melihatnya dengan jelas bentuk-bentuk bangunan, jalanan maupun embung dengan satelit view. Bahkan, terlihat juga titik Istana Wakil Presiden yang masih dalam tahap pembangunan.
Namun yang bikin penasaran, tak semua bangunan Ibu Kota Nusantara terpampang jelas di Google Earth. Istana Negara justru terlihat blur. Padahal Istana Negara di IKN sudah selesai dibangun bahkan dipakai saat acara HUT RI ke-79 pada 2024.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian penampakan istana tertutup pixel yang menyerupai kawasan hutan. Dikutip dari detikProperti, hal ini terlihat dari Google Earth lewat beberapa jaringan dan media seperti laptop dan ponsel.
Penampakan Istana Negara di IKN dan beberapa gedung kementerian di sekitarnya tidak terlihat jelas dan utuh seperti yang lainnya. Gambar tersebut tampak blur dan masih seperti kawasan hutan.
Pada Istana Negara, bagian yang terlihat hanyalah sebagian lapangannya saja. Data dari Google Earth tercatat diambil pada 4 Mei 2025.
detikProperti sudah menghubungi pihak Otorita IKN mengenai Istana Negara yang tampak blur sebagian di Google Earth. Plt Deputi Bidang Saran dan Prasarana OIKN Danis Hidayat Sumadilaga menyampaikan akan mengecek hal tersebut.
"Coba nanti saya cek ya," katanya kepada detikcom, Kamis (11/9/2025).
Istana Negara di IKN didesain oleh pematung asal Bali, I Nyoman Nuarta. Desain bangunan Istana Negara tampak megah dengan pilar-pilar besar yang menopangnya dan bagian depannya terdapat lapangan yang luas. Istana ini juga akan dikelilingi oleh pepohonan dan aliran sungai.
"Presiden menghendaki supaya lebih banyak hutannya. Beliau inginnya istana itu harus dengan botanical garden. Itu yang harus ditonjolkan, bukan yang lain-lain," ucap perancang Istana Kepresidenan RI di IKN, Nyoman Nuarta, dikutip dari situs resmi IKN, Sabtu (17/8/2024).
Pada 2024, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Agus Harimurti Yudhoyono sudah menyerahkan sertifikat Hak Pakai untuk bangunan tersebut. Ia menjelaskan, sertifikat Hak Pakai tersebut menjadi alas hukum untuk tanah tempat berdirinya Istana Negara dan Istana Garuda.
Dalam catatan detikcom, bidang tanah untuk Istana Negara dan Istana Garuda seluas 56,8 hektare. Adapun, bangunan tersebut dibangun dan memakai perabotan buatan dalam negeri.
(aau/aau)